get app
inews
Aa Read Next : Sasana Mulya Rusak Parah, Gibran : Kita Perbaiki

Reog Katon Sumirat Warnai Halal BI Halal LDA Keraton Surakarta

Minggu, 29 Mei 2022 | 21:06 WIB
header img
GKR Wandansari dan KPH Eddy Wirabhumi berada ditengah-tengah, pekerja seni reog Katon Sumirat (Foto: Herry Honggo)

SOLO, iNews id - Pada akhir bulan syawal  ini LDA (Lembaga Dewan Adat) Keraton Surakarta menggelar tradisi ritual halal bihalal.

Dalam acara yang dihelat pada Minggu (29/05/2022) siang itu dihadiri ratusan Pakasa (Paguyuban Kawula Keraton Surakarta), di Sasana Sumewa, Pagelaran dengan mememntaskan satu-satunya hiburan yang cukup menjadikan perhatian masa, yaitu penampilan dan atraksi seni Reog Katon Sumirat, milik Trah Dinasti Mataram itu.

Dalam sambutannya GKR Wandansari, Pangarsa (ketua) LDA mengatakan, bahwa tradisi sungkeman peninggalan leluhur yang adiluhung itu, sudah ada sejak ratusan tahun silam yang merupakan Budaya Jawa yang bersumber dari  keraton.

“Tradisi ini sudah ada sejak lama, kalau di keraton setiap ada upacara putra sinuwun menikah, keluar keraton untuk melakukan aktifitas, termasuk setiap datang waktu Hari Raya Idul fitri seperti sekarang ini, pasti menjalankan tradisi sungkeman” ujar Gusti Moeng (panggilan akrab GKR Wandansari) kepada wartawan siang itu

Prosesi ritual tradisi halal bihalal itu dibuka dengan penyampai ikrar dari semua sentana dan abdi dalem yang diwakili oleh Siswanto Dipuro dan diterima langsung Gusti Moeng dan dilanjutkan dengan Tausyiyah halal bihalal oleh Takmir Masjid Gede, Keraton Surakarta.

Selain itu juga  dilakukan pemberian kekancingan dan samir dari Gusti Moeng serta Pangarsa Punjer (ketua pusat) Pakasa, KPH Eddy Wirabhumi untuk ratusan Senopati Mataram.

“Senopati Mataram  ini yang berjumlah sekitar enam ratusan itu, merupakan pejuang yang setia melindungi  dan terus menyatu mempertahankan tradisi dan budaya Jawa yang asalnya dari keraton sejak tahun 2005 ketika keraton terjadi ontran-ontran sampai sekarang masih tetap setia” paparnya.

Semantara itu KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, sebagai keraton yang mendirikan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), maka akan tetap terus mempertahankan dan melestarikan Budaya Jawa yang bersumber dari keraton.

Untuk itu secara terus menerus pihaknya berupaya dan berjuang dan menyebarkannya secara bersama-sama serta bergandengan tangan mempertahankan tradisi dan kebudayaan ke seluruh Keraton Nusantara.

“Hasilnya, mendapatkan sambutan yang positif, baik dari Keraton di seluruh nusantara maupun pihak pemerintah” tambahnya

Bahkan makin lama yang bergabung jumlahnya bertambah banyak, sehingga pemeritah juga bersedia melindungi dan memayungi kerja keras yang dilakukan Keraton Surakarta ini.

Karena masing-masing menyadari petingnya mempertahan budaya adiluhung, peninggalan para leluhur, sehingga jangan sampai hilang, apalagi kemasukkan budaya luar yang belum tentu tepat untuk dilakukan di negara ini.

“Mari bersama-sama keraton dan masyarakat saling mempererat komunikasi yang positif untuk ketahanan budaya sendri” ajaknya.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut