SEMARANG, iNews.id - Saat berkunjung ke Semarang tak ada salahnya menikmati kuliner khas kota Altas ini selain Lumpia, Tahu Gimbal. Jangan lewatkan untuk mencicipi salah satu kulinernya yang legendaris yaitu Wedang Tahu.
Jangan membayangkan Wedang Tahu itu terbuat dari tahu yang biasa digunakan untuk lauk pauk. Namun wedang yang menghangatkan badan ini terbuat dari jahe dan kembang tahu.
Proses pembuatan kembang tahu ini terbilang sederhana. Kedelai yang masih segar direndam selama satu malam dan dibersihkan dari kulit luarnya (kulit ari).
Setelah itu dihaluskan menggunakan blender dan dimasak dalam api kecil hingga berbuih serta mendapatkan kekentalan yang diinginkan. Kemudian, bahan tadi disaring menggunakan kain yang agak kasar untuk memisahkan ampas kedelai dengan sarinya.
Tanpa menunggu sampai dingin, sari kedelai dicampurkan dengan bubuk agar-agar atau tepung tapioka dan diaduk secara merata untuk mendapatkan sari kedelai yang padat. Baru kemudian menunggu hingga sari kedelai dingin dan memadat.
Ini Sejarah Wedang Tahu Di Semarang
Diperkirakan wedang tahu sudah ada di Semarang sejak abad ke-19 yang dibawa oleh masyarakat asal Tionghoa. Rasa yang dominan hambar di tempat asalnya kemudian dikreasikan menyesuaikan lidah orang Semarang sehingga cita rasanya menjadi lebih manis dengan campuran rempah-rempah yang menghangatkan.
Rasa kembang tahunya hambar dengan tekstur seperti agar-agar akan mudah hancur ketika masuk ke dalam mulut. Rasa hambar ini bercampur dengan rasa pedas manis dari campuran kuah jahe dan rempah-rempahnya. Cocok disantap saat musim penghujan tiba atau saat udara malam Semarang yang semakin dingin.
Ada beberapa lokasi untuk menikmati Wedang Tahu. Misalkan Wedang Tahu Pak Adi berlokasi dekat patung kuda Undip Tembalang. Lebih tepatnya di Jalan Setiabudi No. 68a, Srondol Kulon, Banyumanik atau di depan Swiss House Setiabudi.
Editor : Ditya Arnanta