Imbas Demo, PHRI Akui Ada Pembatalan Pesanan, Tapi Pariwisata Solo Mulai Bangkit Lagi
SOLO, iNewskaranganyar.id– Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Kota Solo akhir Agustus lalu sempat membuat sektor pariwisata terpukul. Sejumlah pesanan hotel, restoran, hingga jasa pemandu wisata dibatalkan. Namun kini, situasi kembali kondusif dan perlahan ekonomi wisata kota bengawan mulai bangkit.
Sekretaris PHRI Solo, Basid Burhanudin, mengatakan kondisi Solo saat ini sudah terkendali.
“Ada beberapa pembatalan acara dan pesanan saat kerusuhan terjadi. Namun syukurlah acara olahraga tetap berjalan, seperti kejuaraan atletik di Sriwedari. Ini membantu menjaga okupansi hotel,” ujarnya saat ditemui di Hotel Sunan, Rabu (3/9/2025).
Basid mengakui penurunan cukup terasa, terutama pada akhir pekan yang biasanya penuh dengan tamu.
“Isu negatif dari luar membuat sebagian tamu ragu datang ke Solo. Ada yang membatalkan, ada yang menunda. Tapi sekarang grafik kunjungan sudah mulai naik lagi, apalagi sebentar lagi ada long weekend,” katanya.
Ketua BPPD Solo, Retno Wulandari, menambahkan, penting untuk menunjukkan bahwa Solo cepat pulih.
“Kita harus bersama-sama menjaga citra kota. Event tetap berlangsung, mulai dari Festival Payung hingga sport tourism. Media dan influencer punya peran penting untuk menyampaikan bahwa Solo aman,” ucapnya.
Sementara itu, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Solo juga merasakan dampak pembatalan wisatawan.
“Ketika kunjungan batal, otomatis pemandu tidak jadi bekerja. Harapannya badai ini segera berlalu, sehingga profesi kami kembali normal,” tutur Atri Wuri dari HPI.
Meski sempat terpukul, pelaku pariwisata Solo tetap optimistis. Dengan situasi yang makin kondusif dan agenda wisata yang padat, mereka yakin tingkat kunjungan segera pulih dan bahkan melampaui sebelumnya.
Editor : Lituhayu