get app
inews
Aa Text
Read Next : UMUKA Wisuda 81 Mahasiswa, Termasuk Atlet Paralympic di Paris dan Pepernas

Resmi Dibuka Tahun Ini, UMUKA Buka Program Studi Langka, Akupuntur dan Pengobatan Herbal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:42 WIB
header img
Menteri PMK Muhajir Effendi saat memberikan sambutan di pembukaan Prodi baru di UMUKA (Foto: iNewskaranganyar. id/Bramantyo)

KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) Surakarta kini memiliki Prodi Akupuntur dan Pengobatan Herbal

Dengan hadirnya Prodi Akupuntur dan Pengobatan Herbal bisa menjadi pilihan bagi yang ingin menggeluti akupuntur dan pengobatan herbal calon mahasiswa baru. Dan sekaligus melengkapi program studi yang di Universitas kebanggaan masyarakat Karanganyar itu. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan dengan pengembangan obat berbahan alam harus dilakukan. Apalagi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar pada keanekaragaman hayatinya sehingga bisa menjadi basis kemandirian nasional terhadap penyediaan bahan baku.

Ia mengatakan pemanfaatan yang maksimal terhadap keanekaragaman hayati Tanah Air akan membuat Indonesia menjadi mandiri dalam bidang obat sehingga potensi ini harus terus dikembangkan.

"Untuk itu perlu pengembangan (pengobatan) herbal salah satunya di perguruan tinggi (UMUKA)," terang bMuhadjir, Rabu (8/5/2024) 

Beberapa tahun terakhir, trend pengobatan tradisional mulai disukai masyarakat negara maju. Mereka lebih tertarik menggunakan  tumbuh herbal daripada menggunakan obat kimia.   

"Saat ini dunia cenderung berpaling kepada pengobatan yang lebih alami, dan berbasis kearifan lokal," paparnya, Rabu (8/5).

Hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga negara maju seperti Jepang, Cina dan India juga lebih mengutamakan  pengobatan berbahan alam (back to nature). 

Saat ini Cina, India  dikenal lebih mengutamakan sistem pengobatan herbal. Sekarang bahan baku obat (herbal) itu dikuasai oleh India sama Cina. 

"Kita masih importir bahan baku (dari Cina dan India). Sementara kita memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa belum terexploitasi dengan baik," ungkapnya. 

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko menambahkan dengan trend seperti itu (back to nature), harus bisa memaksimalkan untuk memanfaatkan kekayaan hayati. 

"Khususnya untuk bahan baku obat dan juga pengobatan herbal," imbuhnya. 

Rektor UMUKA Karanganyar Muhammad Samsuri menambahkan Program Studi D-4 Akupuntur dan Pengobatan Herbal mulai dibuka tahun ini. 

"Baru tahun ajaran 2024-2025 menerima mahasiswa baru. Prodi Akupuntur dan Pengobatan Herbal ijin sudah turun," ujarnya. 

Untuk mendukung perkembangan prodi Akupuntur dan Pengobatan Herbal, UMUKA Karanganyar juga bekerja sama dengan BRIN.  Yang akan membantu dalam proses penyusunan kurikulum, pelaksanaan tugas pembelajaran pendidikannya, praktek, juga prakteknya.

"Semuanya nanti kami kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan BRIN juga dengan UPT," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan MoU dengan BRIN, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, Traditional Cinese Medicene Centre Tangerang Banten.

Terkait kerjasama dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.  ***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut