Pangsa Pasar Terbesar Ketiga di Indonesia, Torch Resmi Buka Outletnya di Kota Malang

KOTA MALANG, iNewskaranganyar. id - Merek fashion terkemuka asal Bandung mulai ekspansi ke Kota Malang. Pembukaan outlet Torch menandai cabang ke-9 di seluruh Indonesia dari produk fashion berupa tas traveling hingga pakaian.

Chief Desainer Torch Hanafi Salman menuturkan, ekspansi pembukaan outlet di Kota Malang menjawab pangsa pasar online, yang menempatkan Kota Malang menjadi pangsa pasar besar terbesar ketiga, bersama Surabaya, di Jawa Timur. Sebelumnya di Surabaya, pihaknya juga sudah membuka outletnya 

Baca Juga

Informasi Jadwal serta Lokasi Samsat Keliling Kota Malang dan Sekitarnya Senin 4 September 2023

"Kenapa kita pilih Malang, karena dari data kita kota ini punya potensi. Kita udah nyoba beberapa (penjualan online) dan kita lagi literasi ini," kata Hanafi Salman, pada Rabu (3/4/2024) di sela-sela pembukaan outlet di Jalan MT. Haryono, Kota Malang.

Pembukaan outlet baru di Malang juga membuat para konsumen bisa mendapat alternatif lebih banyak dibanding di e-commerce online. Nantinya kombinasi penjualan online dan offline juga bisa dilayani di outlet Torch ini.

"Misalnya kita beli offline, terus melihat lagi di online-nya, ternyata di outlet ada, minta dikirim dari sini bisa juga. Kan kalau misalnya dikirim dari Depok ke sini, mungkin ada selisih waktu, kalau di sini tinggal telepon ke sini atau WA ke sini ini, ada enggak tolong kirimin pakai Go-jek atau Grab gitu Itu bisa langsung," jelasnya.

Baca Juga

Demo Aremania Desak Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Berakhir Ricuh, Massa Rusak Toko Resmi Arema FC

Selain itu, pembeli juga bisa menukarkan produk Torch yang dibeli secara online, tapi tidak cocok sehingga ditukarkan ke outlet offline. Ia mencontohkan, ketika konsumen membeli tas di online, ternyata ukurannya terlalu besar, maka bisa ditukarkan di outlet offlinenya.

"Kan kalau di online itu kita nggak bisa melihat ukurannya. Kalau di sini kan bisa lihat, kalau mau ditukar di offline bisa, tapi kita nggak menerima penukaran dengan uang, tapi dengan produk," kata dia kembali.

Editor : Ditya Arnanta