CILACAP, iNewskaranganyar.id - Gunung Selok berada di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap. Gunung Selok salah satu tempat wisata alam menarik. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 150 mdpl.
Di atas Gunung Selok, sudah dibangun tempat untuk berswafoto. Dari tempat itu kita bisa menikmati indahnya hamparan sawah, deretan pohon cemara dan Pantai Sodong yang berada tepat di sebelah selatan Gunung Selok.
Di spot swafoto ini ada beberapa wahana untuk berswafoto antara lain selfie deck, balon udara, dan rumah pohon. Gunung Selok ini juga terkenal dengan wisata religinya. Di puncak gunung ada kuil yang bernama Padepokan Sang Hyang Jati.
Kuil ini digunakan untuk tempat beribadah penganut agama Buddha. Selain kuil tersebut, di Gunung Selok juga ada beberapa petilasan yang digunakan untuk bersemedi. Petilasan tersebut antara lain, petilasan Jambe Lima dan Jambe Pitu.
Tak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, Gunung Selok juga jadi tempat ziarah dan beribadah yang sering dikunjungi. Selain itu gunung ini memiliki mitos yang melekat.
Dari cerita yang berkembang di masyarakat, Gunung Selok sudah dikenal sejak zaman sebelum kemerdekaan. Konon, dari cerita di masyarakat Gunung Selok dipercaya sebagai petilasan para penjaga bunga wijayakusuma. Bunga wijayakusuma adalah simbol kejayaan dan kekuasaan raja, serta dianggap sebagai simbol wahyu keprabon.
Dalam Babad Tanah Jawa, dikisahkan bahwa bunga ini muncul sebagai hasil pertarungan antara Raja Ragola dengan Ki Janur, seorang pemimpin padepokan.
Setelah berhasil mengalahkan Ki Janur, Raja Ragola memenggal kepalanya dan tiba-tiba seberkas cahaya terang muncul dari kepala Ki Janur. Cahaya tersebut menukik ke lautan dan kemudian muncul seekor naga raksasa.
Konon, dalam pertempuran sengit hidup dan mati, Raja Ragola mampu menghancurkan kepala naga dalam pertemupran itu. Mendadak, setelah sang raja menghancurkan kepala naga, dari dalam samudra, muncul seorang putri cantik bernama Dewi Rara Ayu.
Sang putri itu pada Raja Ragola mengaku kalau dirinya terkena kutukan menjadi naga. Dewi Rara Ayu berterima kasih kepada Raja Ragola karena telah membebaskannya dari kutukan tersebut dan sebagai tanda terima kasih, ia mengajak Raja Ragola untuk memetik bunga ajaib yang dapat membuat pemiliknya menjadi raja di raja, yaitu bunga wijayakusuma.
Editor : Ditya Arnanta