SOLO, iNewskaranganyar.id - Atap Pendopo Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh. Agar atap pendopo tidak roboh, pihak Lembaga Dewan Adat (LDA) terpaksa menyangga atap dengan menggunakan bambu.
Ketua Eksekutif Lemabag Dewan Adat (LDA) kraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi mengatakan saat ini kondisi atap pendopo Sasono Mulyo dalam kondisi waspada.
Ia mengatakan pasca hujan dan angin beberapa hari lalu yang terjadi di kota Solo berdampak pada jatuhnya kayu utama dari pendopo Sasana Mulya. Kayu pada bagian bagunan itu saat ini kondisinya sudah menggantung, jumlahnya sendiri ada dua. Kemudian patahan kayu diatas makin terlihat. Sehingga bagian usuk yang berlubang karena keropos makin terbuka.
Karena kondisi atap bangunan yang sewaktu-waktu ambruk, pihaknya berinisiatip memasang tanda dilarang masuk. Larangan masuk dengan memasang tanda seperti police line itu dilakukan untuk mencegah ada yang masuk ke pendopo Sasana Mulyo. Karena jika ada hujan atau angin kencang lagi pasti runtuh dan membahayakan orang.
"Demi keamanan, kita pasang tanda bahaya semacam police line untuk mencegah orang masuk ke pendopo karena sangat berbahaya," papar Kanjeng Pangeran Edy Wirabumi, Senin (1/1/2024).
Atap Pendopo Sasono Mulyo ditopang pakai bambu agar tak ambruk (Foto: Ist)
Menurutnya, tidak hanya atap pendopo Sasana Mulya saja yang kondisinya sangat memprihatinkan. Mayoritas banyak bangunan Keraton Kasunanan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Bahkan beberapa bangunan utama yang memiliki sejarah tinggi juga terancam roboh Terlihat beberapa kayu penyangga atap di patah dan menggantung. Padahal Keraton merupakan aset budaya bernilai tinggi milik negara.
Editor : Ditya Arnanta