get app
inews
Aa Read Next : Bingung Libur Lebaran Mau ke Mana? Yuk Jelajahi Air Terjun Cantik di Ngargoyoso Waterfall

Mitos Dibalik Keindahan Telaga Sarangan, Terlarang Bagi Pasangan Kekasih

Jum'at, 29 September 2023 | 20:03 WIB
header img
Mitos Dibalik Keindahan Telaga Sarangan, Terkutuk Bagi Pasangan Kekasih (Foto: Wikipedia)

MAGETAN, iNewskaranganyar.id - Telaga Sarangan salah satu Telaga yang ada dilereng Gunung Lawu. Telaga Sarangan ini pun juga dikenal sebagai Telaga Pasir. Telaga Sarangan termasuk telaga salah satu telaga tertinggi di Indonesia. Karena Telaga Sarangan berada di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Secara geografis, Telaga Sarangan masuk kedalam wilayah Magetan, Jawa Timur. Telaga Sarangan berada di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Telaga ini berjarak sekitar 16 kilometer arah barat Kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 15 hingga 20 derajat Celsius. Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.

Sebagai telaga yang terletak di lereng Gunung Lawu, tentu saja, Telaga Sarangan inipun tak lepas dari mitos kepercayaan masyarakat setempat. Seperti halnya dengan Gunung Lawu yang dipercaya sebagai pakunya pulau Jawa, telaga yang memiliki luas sekira 30 hektar dengan kedalaman mencapai 28 meter dan suhu air berkisar antara 15 hingga 20 derajat Celsius ini diyakini memiliki kekuatan gaib.

Dibalik keindahaan Telaga Sarangan, ternyata sepasang kekasih dilarang untuk berwisata ke Telaga Sarangan. Konon, telaga ini terkutuk bagi sepasang kekasih. Bila sepasang kekasih nekat berkunjung ke Telaga Sarangan, konon menurut kepercayaan masyarakat setempat, usia hubungan sepasang kekasih ini tak akan langgeng. Dengan kata lain, sepasang kekasih akan gagal sampai ke pelaminan. 

Keyakinan masyarakat ini berasal dari cerita turun temurun tentang terbentuknya Telaga Sarangan. Konon, penguasa Telaga Sarangan Kyai Pasir dan Nyai Pasir ini dikisahkan tidak memiliki anak. Mereka memohon kepada Sang Hyang Widhi untuk diberikan seorang anak.

Setelah memohon dengan doa, mereka diberkahi dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang diberi nama Joko Lelung. Kyai dan Nyai Pasir mengandalkan pertanian dan berburu untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Berita iNews Karanganyar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut