SUKOHARJO, iNewskaranganyar.id - Ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sukoharjo dan sekitarnya mengikuti kegiatan Forum Group Discussion ‘MembangunEkspor Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional’ di Tosan Hotel, Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (3/9/2023).
Hadir sebagai pembicara Kepala Kantor Perwakilan Badan Pengusahaan Pelabuhan Bebas (BP) Batam, Jakarta, Purnomo Andiantono dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima. Para peserta merupakan pelaku usaha klaster gitar, rotan, handycraft, batik, jamu, perwakilan Kadin Surakarta dan lainnya.
Para pelaku usaha mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka termotivasi dengan kesuksesan para pelaku ² di ²1 yang sukses dalam ekspor. 4th
"Kita semakin semangat untuk bisa ekspor seperti teman-teman di Batam. Sebagai pelaku usaha baru, kami tentu butuh pendampingan dan kemudahan dari pemerintah," ujar Kelik, pelaku usaha asal Gatak.
Tak sedikit pelaku usaha lainnya yang juga memiliki keluhan sama. Selain pendampingan, mereka juga butuh bantuan permodalan dengan syarat yang mudah dan bunga ringan.
Kepala Kantor Perwakilan BP Batam, Jakarta, Purnomo Andiantono mengaku siap memfasilitasi dan bekerjasama dengan para pelaku usaha yang berpotensi ekspor, utamanya dengan pemerintah. Di era saat ini peluang ekspor semakin terbuka ke negara-negara sahabat.
"Semangatnya luar biasa teman-teman ini. Tadi katanya BRI juga siap bantu dengan kredit KURnya. Mudah-mudahan bisa lancar," katanya.
Ia yakin para pelaku usaha di Solo bisa melakukan ekspor produknya masing-masing kedepannya. Apalagi mereka mempunyai semangat yang luar biasa untuk naik kelas. Pihaknya pun siap memberikan bantuan.
"Kami siap membantu. Kalau nanti mau kesana kami Siapkan sambutan. Misalnya butuh Perbankan ya nanti kita kumpulkan Mandiri, BNI, BRI semua. Kalau butuh kawasan industri untuk pergudangan ya kita siapkan biar ketemu langsung," terangnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menambahkan, pihaknya melalui pemerintah akan memberikan bantuan kepada pelaku UMKM yang ingin naik kelas, go international. Selain pengemasan dan penggunaan media sosial, juga dibutuhkan kemudahan kemudahan yang harus diberikan pemerintah.
"Mereka ini kita pacu untuk mempunyai semangat dan kemampuan ekspor. Kita ingin kontribusi UMKM saat ini hanya sekitar 14 persen dari ekapor kita. Target peningkatan ekspor UMKM itu bisa masuk ke sekitar 16-20 persen. Dengan cara berkolaborasi terutama dengan pemerintah," ucap Aria Bima.
Yang harus dilakukan pemerintah utamanya adalah adanya insentif kepada para pelaku UMKM yang mampu menembus pasar global.
"Pemerintah harus mulai mengkolaborasikan berbagai stakeholder untuk mendukung ekspor UMKM ini. Saya kira kalau Solo Raya ini tidak nyontoh BP Batam, nanti akan muncul permasalahan yang mengganggu," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta