PAKISTAN, iNewskaranganyar.id - Suku Kalasha salah satu suku kecil yang ada di Negara Pakistan, tepatnya di Distrik Chitral di Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa. Mereka menuturkan bahasa Kalash dari rumpun bahasa Dardik yang merupakan cabang rumpun bahasa Indo-Arya.
Suku ini dianggap sebagai kelompok yang unik bila dibandingkan dengan orang-orang Pakistan lainnya. Suku Kalash dianggap sebagai komunitas etnoreligius paling kecil di Pakistan. Meskipun mayoritas penduduk Pakistan beragama Islam, namun suku ini menganut agama yang telah Hinduisme Kuno.
Hingga saat ini, suku Kalash masih menganut kepercayaan nenek moyang. Dimana wanita di suku Kalasha ini gemar kawin lari. Bahkan tradisi nyeleh suku ini dimana, para pemudanya diperbolehkan tidur dengan istri orang sampai puas. Sehingga, meniduri perempuan yang bukan pasangannya menjadi hal yang lumrah di Suku Kalash.
Dibandingkan suku lainnya di Paskistan, Suku Kalash terkenal memiliki perempuan yang sangat cantik dan kerap mengenakan pakaian berwarna-warni. Mereka umumnya mengenakan jubah hitam panjang dengan aksesori manik-manik dari beragam warna.
Masyarakat di Suku Kalash ini sangat mudah untuk dikenali. Pasalnya, masyarakat di Suku Kalash, dikenal memiliki kulit pucat dengan mata berwarna terang. Mereka mengklaim bila memiliki hubungan dengan pasukan Alexander Agung, yang menaklukan wilayah itu pada abad ke-empat sebelum Masehi.
Untuk menuju ke daerah dimana suku Kalasha ini tinggal tidaklah mudah. Karena letak suku Kalasha tinggal berada diperbatasan dengan daerah konflik Afganistan.
Penduduk Kalash diperkirakan berjumlah 3.000 sampai 4.000 orang. Mereka juga disebut sebagai Kafir, Black Robe, dan Siah Posh, yang tinggal di tiga sub-lembah, yakni Bumburet, Rumbor, dan Birir di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, perbatasan Afghanistan.
Lokasi tersebut dianggap cukup berbahaya sehingga ketika turis datang, maka harus dikawal polisi.
Editor : Ditya Arnanta