get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan PO Bus Miliki Penggemar Banyak Di Medsos

Perjuangan Hidup Lima Pengusaha Otobus Mulai Nol Hingga Miliki Bus Berharga Miliaran

Minggu, 04 Juni 2023 | 20:02 WIB
header img
Pemilik PO bus berasal dari keluarga kurang mampu. (Foto: YouTube/Perpalz/Istimewa)

Perjuangan Hidup Lima Pengusaha Otobus Hingga Miliki Bus Berharga Miliaran

JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Nasib seseorang akan seperti apa tidak banyak yang tahu. Seperti yang dialami 5 pengusaha Otobus ini.  Seperti kelima pengusaha otobus ini pun tak mengira bila kini mereka bisa menjadi seorang pengusaha transportasi paling top di negeri ini. Bahkan, kelimannya saat ini memiliki banyak armada bus berharga miliaran.

Terlahir dari keluarga miskin, bahkan, ada yang menjadi anak yatim sejak kecil dan putus sekolah sejak SD tak membuatnya menyerah. Justru sebaliknya, perjalanan pahit hidupnya membuat mereka lebih bijaksana dalam memperlakukan karyawan. Mereka tahu bagaimana perihnya hidup dan berjuang sebelum sukses menjadi pemilik perusahaan bus. 

Siapa sajakah mereka? Dirangkum iNews.id dari berbagai sumber berikut deretan pemilik PO bus berasal dari keluarga kurang mampu.

1. Nur Salim, pemilik PO Sahaalah


Nur Salim, pemilik PO Sahaalah

 

Tidak semua orang mendapatkan pendidikan yang layak. Padahal, pendidikan sangat penting bagi siapa pun untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Seperti yang dialami H Nur Salim saat masih kecil. Terlahir dari keluarga kurang mampu, Nur Salim diasuh ibunya seorang diri setelah sang ayah meninggal dunia (anak yatim). Sementara sudaranya dititipkan ke keluarga terdekat. 

"Saya hanya sampai kelas 5 SD. Saya bilang ke ibu, enggak apa-apa saya tidak melanjutkan sekolah, saya akan bekerja. Saya tahu ibu sedih, tapi saya yakin bisa bangkit," ujar Nur Salim dilansir dari kanal YouTube Perpalz TV.

Berawal bekerja sebagai sopir truk, dia banyak belajar dari orang-orang di lingkungan sekitar. Hingga akhirnya dia tidak hanya mahir dalam mengemudi, tapi juga mengerti soal mesin dan manajemen perusahaan.

"Saya dulunya sopir truk. Saya ndak sekolah, saya harus tanya. Alhamdulillah yang saya tanyai menjadi bekal. Akhirnya itulah bekal bagi saya bagaimana mengalola bus," kata Nur Salim.

Berbekal pengalaman yang dimilikinya, Nur Salim akhirnya membangun perusahaan otobus (PO) Sahaalah. Dia menyebutkan PO Sahaalah hadir dari semua masalah yang dialaminya sebagai bekal dalam membangun usaha.

2. Sugiyarto, PO Permata Adelia Utama


Sugiyarto, pemilik PO Permata Adelia Utama

 

Sugiyarto, pemilik PO Permata Adelia Utama mengawali bisnis bus wisata dari bawah. Dia memulai kariernya di dunia bus sebagai driver.  Dia sempat menjadi driver di Blue Star, Karya Jasa, dan bus-bus wisata lain yang banyak beroperasi di Yogyakarta. Dari pengalaman itu, Giarto mencoba membangun PO Permata Adelia. 

Meski tidak menceritakan secara detail perjuangan hidupnya, Sugiyarto di kanal YouTube Eka Persada Official mengatakan, kehidupannya saat muda justru terpacu karena kondisi hidup yang serba kekurangan. 

Dari situ dia kemudian terpacu untuk berhasil dan nekat jadi seorang sopir bus. Siapa menyangka Adelia kini memiliki 20 bus yang fokus pada dunia pariwisata. 

3. Muhadi, pemilik PO Dedy Jaya


Muhadi adalah pemilik PO Dedy Jaya

 

Muhadi adalah pemilik PO Dedy Jaya yang sangat visioner. Dia tidak hanya mengembangkan bisnis di bidang transportasi tapi juga kesehatan, pendidikan dan hotel.  Kerja keras ternyata sudah ada dalam jiwa Muhadi sejak kecil. Semangat itu datang karena melihat kerja keras keluarganya sebagai petani tambak. Sebelum memiliki perusahaan otobus, Muhadi pernah menjadi kondektur. 

Pada 1977, dia bekerja sebagai kondektur Bus Gelora Masa trayek Cirebon-Ciledug.  Setahun berikutnya pindah menjadi kondektur di PO Sumber Bawang. Setelah menikah, Muhadi berhenti menjadi kondektur dan sempat usaha berjualan cabai. 

Namun tidak membuahkan hasil bagus. Dia pun kembali bekerja di tambak bersama orangtuanya. Peruntungannya berubah ketika dia mencoba bisnis bambu.  Usahanya sukses dan dia pun kemudian membangun grup bisnis Dedy Jaya Group yang juga menaungi bisnis transportasi PO Dedy Jaya. 

Muhadi bersyukur, jerih payah di masa mudanya membuahkan hasil untuk perekonomian keluarga dan masyarakat dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Saat ini, total karyawannya berjumlah 5.400 orang. Mereka tersebar di berbagai unit bisnis Dedy Jaya Group.

4. Yustinus Soeroso, pemilik PO Bus Rosalia Indah


Yustinus Soeroso, pemilik PO Bus Rosalia Indah

 

Dalam kamus perjuangan Yustinus Soeroso atau yang biasa dipanggil Pak Roso, ada tiga kunci dalam hidupnya, yaitu fokus pada pekerjaan, bekerja keras dan tulus.

Pak Roso merintis usaha dari nol. Awalnya banyak yang mengira sang pemilik berasal dari orang berada. Namun, dia mengatakan dirinya terlahir dari keluarga kurang mampu.

"Seorang Soeroso itu sebenarnya Cah Deso. Anaknya petani tak punya lahan sawah, buruh tani. Itulah kondisi saya sebenarnya," kata Pak Roso yang dilansir dari kanal YouTube PerpalZ TV. 

Pak Roso menceritakan di masa kecil dirinya anak kurang beruntung. Keadaan orang tua yang hidup pas-pasan harus menghidupi enam orang anak. 

"Di situ saya termotivasi untuk hidup dan sekolah mandiri, sehingga apa yang saya rasakah saat itu kalau sudah dewasa harus pergi dari rumah, dalam artian mengembangkan masa depan saya,”jelasnya.

Dia kemudian menjadi kernet dan agen tiket bus. Dari usaha inilah, Pak Roso memberanikan diri membuka usaha sendiri. 

Awalnya ada dua unit bus kecil. Itulah cikal bakal usaha yang menjadi tonggak perusahaan besar PO Rosalia Indah. Sampai sekarang ada ratusan bus mewah yang melayani penumpang di berbagai daerah. 

Dengan peningkatan layanan, PO Rosalia Indah kini punya SPBU dan restoran mewah. Pelayanannya yang bagus, restoran Rosalia Indah juga menjadi rest area dan tempat makan PO bus lainnya.

5. Haji Haryanto, pemilik Pemilik PO Haryanto


Haji Haryanto, pemilik Pemilik PO Haryanto

 

PO bus lainnya yang dibangun dengan perjuangan tak kenal lelah adalah PO Haryanto. PO Haryanto dengan owner Haji Haryanto itu memiliki markas besar di Kota Kudus.

Kisah H Haryanto membangun usaha sangat menginspirasi. Dia lahir dari anak buruh tani. Haryanto tumbuh besar dengan didikan bekerja keras Tidak mampu meneruskan sekolah, Haryanto melakukan pekerjaan apa pun. Dia kemudian mengadu nasib ke Tangerang. 

Pada suatu waktu, dia mendaftar sebagai anggota TNI. Lolos ujian masuk, dia bertugas di Angkatan Udara Kostrad sebagai pengemudi truk pengangkut sejumlah alat berat, meriam, beras, dan perminyakan. 

Pada 1982 menjadi tonggak sejarah. Bermodal Rp750 ribu, dia membeli angkot dengan trayek Pasar Anyar Serpong. Inilah cikal bakal bisnisnya di dunia transportasi umum.  Sekarang Haji Haryanto telah mempunyai ratusan armada bus. Salah satu hal yang menarik adalah H Haryanto menanamkan nilai-nilai agama pada seluruh stafnya. 

Dia dikenal dermawan menyantuni ribuan anak yatim dan kaum dhuafa. Bahkan, setiap tahun sopir bus PO Haryanto yang berprestasi dan rajin ibadah diberangkatkan umrah. Seiring dengan peningkatan layanan, PO Haryanto kini punya SPBU dan restoran sendiri.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut