JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Ghost Town film komedi yang dibintangi Ricky Gervais ini bakal mengocok perut para penontonnya. Film garapan David Koepp ini menceritakan kisah seorang dokter gigi yang memiliki kemampuan bisa melihat hantu.
Tak hanya bisa melihat hantu, David Koepp yang memerankan Bertram Pincus seorang yang dokter gigi yang pemarah dan penggerutu dan selalu hidup menyendiri ini pun bisa berkomunikasi dengan para hantu.
Selain dibintangi Ricky Gervais yang merupakan pelawak kondang asal Inggris, sederet pemain yang sudah dikenal di dunia perfileman di Inggris diantaranya, Greg Kinnear sebagai Frank, lalu ada Jordan Carlos, Dequinna Moore, Joseph Badalucco ini pun ikut bermain.
Seperti apa jalan ceritanya? Sebelum nonton yuk simak sinopsisnya.
Sinopsis Ghost Tiwn
Ghost Town menceritakan sosok Bertram Pincus dokter gigi yang sangat menyebalkan. Karena sikapnya yang begitu menyebalkan, dilingkungan dimana dirinya ini membuka praktek, tak ada satupun rekan kerjannya yang mau berlama-lama berbincang dengan Bertram Pincus.
Situasi inilah yang membuat Bertram Pincus menjadi orang yang senang menyendiri. Kemampuan Bertram Pincus bisa melihat dan berkomunikasi dengan hantu ini berawal dari prosedur kolonoskopi. Oleh karena dosis obat bius yang terlalu tinggi, Bertram sempat mengalami komplikasi dan di nyatakan meninggal dunia. Tak lama dinyatakan meninggal dunia, keajaiban itupun terjadi. Peristiwa mati suri ini yang membuat Bertram Pincus bisa melihat hantu.
Kemampuan bisa melihat hantu awalnya tak disadari oleh Bertram Pincus. Saat keluar dari rumah sakit, Bertram Pincus menyapa siapapun yang ditemuinya. Tanpa dia sadar, hantu suster yang saat itu berada di gerbang rumah sakit ini juga ikut disapa Bertram Pincus.
Hantu suster perempuan yang disapa oleh Bertram Pincus ini terlihat kaget. Dia tak menyangka bila keberadaannya bisa dilihat oleh Bertram Pincus. Kemudian, hantu ini pun langsung mengikuti kemanapun Bertram Pincus pergi. Meski begitu Bertram Pincus masih belum menyadari bila yang mengikutinya ini adalah hantu.
Editor : Ditya Arnanta