get app
inews
Aa Text
Read Next : Menyibak Mitos Telinga Berdenging Menurut Primbon Jawa, Pernah Mengalaminya?

Mitos Mengerikan Gunung Slamet, Disebut Bakal Membelah Pulau Jawa dalam Ramalan Jayabaya

Rabu, 18 Januari 2023 | 15:22 WIB
header img
Mitos Mengerikan Gunung Slamet (Foto: Antara)

PURBALINGGA, iNewskaranganyar.id - Gunung Slamet memiliki cerita legenda yang turun temurun. Nama slamet dari Gunung yang memisahkan lima Kabupaten di Jawa Tengah diantaranya Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal, ini diambil dari bahasa Jawa yang artinya selamat. 

Nama ini diberikan karena dipercaya gunung ini tidak pernah meletus besar dan memberi rasa aman bagi warga sekitar.

Menurut kepercayaan warga sekitar berdasarkan ramalan Jayabaya, bila Gunung Slamet sampai meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian. Walaupun demikian gunung slamet pernah beberapa kali aktif dan membuat fenomena menarik.

Sebagaimana gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Slamet terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia pada Lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng membuka jalur lava ke permukaan.

Catatan letusan diketahui sejak abad ke-19. Gunung ini aktif dan sering mengalami erupsi skala kecil. Aktivitas terakhir adalah pada bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar. Sebelumnya ia tercatat meletus pada tahun 1999.

Gunung ini masuk kedalam Ramalan Jayabaya. Gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter itu berada nyaris di tengah-tengah antara pantai utara dan selatan Jawa. Karena posisinya itulah mereka meyakini mitos bila Gunung Slamet meletus, Pulau Jawa akan terbelah.

Meski idola para pendaki, namun pendakian Gunung Slamet dikenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute pendakian tidak ditemukan air. Pendaki disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Faktor penyulit lain adalah kabut. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah berubah-ubah dan pekat.

Jalur pendakian tradisional Gunung Slamet adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lain yang relatif lebih baru dibuka dari arah selatan (Kabupaten Banyumas) dan arah utara dan timur laut Kabupaten adalah dari Baturraden dan dari Desa Gambuhan, Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari di Kabupaten Pemalang.

Selain membekali air, perhatikan faktor cuaca bila hendak mendaki Gunung Slamet. Karena Gunung Slamet ini merupakan gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di pulau Jawa serta curah hujan tahunan paling tinggi di Indonesia yaitu 8.134,00 milimeter (mm) per tahun.***
 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut