get app
inews
Aa Read Next : KPAI Kecam Kasus Kekerasan di Brebes Berujung Damai: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual

Pro Kontra Lato lato, KPAI: Jangan Terburu-buru Melarang Anak Bermain!

Senin, 09 Januari 2023 | 22:28 WIB
header img
KPAI melihat maraknya anak-anak memainkan lato lato yang kemudian kebablasen karena dilakukan di semua tempat, tak sepenuhnya salah anak (Foto: Celebrities.id)

JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Permainan lato lato sebenarnya bukanlah permainan baru di Indonesia. Setelah puluhan tahun berlalu, Permainan jadul ini kembali booming di Tanah Air. Hampir semua kalanga, baik anak-anak, remaja hingga orang dewasa inipun bermain permainan ini.

Siapa pun dapat dengan mudah memainkan lato lato, hanya dengan mengayunkan tangan hingga dua bandul saling berbenturan dan menimbulkan bunyi khas, "tek tek tek".

Namun, tak jarang permainan tradisional ini mengusik ketenangan akibat bunyinya yang mengganggu. Selain itu, tak sedikit pula yang terluka akibat terbentur bandul lato lato. 

Lantas bagaimana tanggapan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terhadap permainan jadul lato lato yang kembali booming ini?

Komisioner KPAI Sub Bidang Komisi Pengaduan, Dian Sasmita sepakat bila permainan Latto-Latto sebenarnya bukan permainan baru. Saat dirinya masih kecil, di jamannya, ungkap Dian Sasmita, permainan ini sudah ada.

Hanya saja, permainan ini tidaklah sebooming seperti saat ini. Permainan ini saat itu sama seperti bermain kelereng dan layangan. Dimana semua permainan itu membutuhkan skill khusus.

"Lato lato ada fenomena permainan baru, tak hanya orang dewasa namun juga anak anak. Permainan sederhana yang sebenarnya bukan hal baru, karena jaman saya kecil juga sudah ada. Hanya tidak semarak sekarang. Anak bermain lato lato (Sama juga), bermain kelereng, bermain layangan, sama-sama membutuhkan skill khusus,"papar Dian Sasmita pada iNewskaranganyar.id, Senin (5/1/2023). 

Menurut Dian, latihan yang berulang ulang akan membuat mereka terampil. Kalaupun ada luka selama latihan, jika ada goresan atau kapalan karena permainan, adalah wajar. Dirinya sangat menghargai ketrampilan memainkan lato lato.

"Selama latihan tersebut, jika ada goresan atau kapalan karena permainan, adalah wajar. Karena saya pribadi memainkannya pun tak langsung bisa. 
Butuh koordinasi gerak tangan yang stabil dan konsentrasi,"paparnya.

Ia mengatakan, bermain lato lato tak sesederhana suaranya. Maraknya anak-anak memainkan lato lato yang kemudian kebablasen karena dilakukan di semua tempat, tak sepenuhnya salah anak.

Karena, setiap aktivitas anak, orangtua atau pengasuh anak wajib selalu mendampingi dan menjelaskan bahaya dan resikonya. Bila dianggap berbahaya, orangtualah yang wajib mengarahkan pada permainan yang positif.

"Pertama, setiap aktivitas anak, apapun itu, orang tua atau pengasuh wajib tahu dan bersama untuk menjelaskan bahaya dan resikonya. Kemudian mengarahkan anak ke arah yang positif,"ujarnya.

Lebih lanjut Dian mengatakan semua permainan yang membuat anak senang, mereka pasti akan memainkan dengan serius dan senang. Seperti halnya game online.  Disinilah letak peran orangtua atau pengasuh yang tidak boleh abai. 

"Kenalkan anak dengan adab/etika bermain agar anak paham bahwa tidak semua tempat dapat dijadikan ruang bermain. Bermain lato lato dengan anak dapat membangun kelekatan antara anak dan orang tua. 15 menit bermain dengan anak akan membuat mereka menjadi lebih gembira. Karena anak merasakan kehadiran orang tuanya secara utuh,"ujarnya.

"Kedua, Pemerintah, seperti sekolah atau dinas kebudayaan atau pariwisata, dapat mewadahi kreatifitas anak terhadap lato lato.  Misalnya lomba menggambar di lato lato, atau bikin instalasi dari lato lato, atau mural tema lato lato,"imbuhnya.

Untuk itu, KPAI meminta pemerintah perlu menyadari bahwa setiap anak membutuhkan hak untuk bermain. Sehingga yang perlu menjadi pertanyaan, apakah pemerintah setempat sudah memfasilitasi ruang bermain anak?

"Jadi,jangan terburu-buru melarang anak bermain. Temani anak bermain. Karena fase tumbuh kembang anak akan optimal jika mereka dapat bermain dengan gembira dan aman,"ungkapnya. ***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut