KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Prosesi Ngundu Mantu putra Bupati Karanganyar Ilyas Akbar Almadani dan Putri Rifqi Marindatama di Gedung Kebudayaan berlangsung meriah.
Pantauan iNewskaranganyar.id, meski resepsi ngundu mantu orang nomer satu di Kabupaten Karanganyar ini baru dilaksanakan sekira pukul 10.00 WIB, namun, sejak pukul 9.00 WIB para tamu mulai berdatangan.
Bupati Juliyatmono dan Siti Khomsiah terlihat terharu saat resepsi ngundu mantu. Terlihat, saat prosesi kirab, Juliyatmono dan Siti Khomsiah tersenyum bahagia. Dimana, kirab ini pun sebagai simbol tuntasnya orang tua mengantarkan anak anaknya berumah tangga.
Dalam prosesi tasyakuran di Pendopo Agung Pura Mangkunegaran kedua mempelai menggunakan busana Jawa jangkep, menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang hadir.
Sebelum pemberian ucapan selamat, para tamu undangan mendapatkan hiburan pasangan pasutri artis ibukota Anang dan Ashanty.
Tasyakuran akan berlangsung hingga malam. Pada sesi siang, sejumlah tamu undangan VIP diantaranya Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau lebih dikenal sebagai Gus Yasin. Kemudian anggota DPR RI Paryono, serta mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani hadir.
Selain para pejabat, mantan Kapolres Karanganyar mulai dari Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak juga hadir. Bahkan Penguasa Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X ini pun hadir mengucapkan selamat.
Dalam resepsi tersebut, tidak terlihat kehadiran Presiden Joko Widodo. Bahkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Agus Gumiwang, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kemudian tokoh Partai politik lain seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak terlihat saat sesi siang hari.
Sementara itu penguasa Pura Mangkunegara KGPAA Mangkunegaran X yang hadir dan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai mengaku takjub melihat interior dekorasi Puro Mangkunegaran dalam resepsi pernikahan Ilyas dan Putri.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono ini sebagai bentuk nguri-nguri budaya Jawa.
"Kita bisa uri-uri budaya, buat pesta budaya masyarakat terlibat," imbuhnya. ***
Editor : Ditya Arnanta