SOLO, iNewskaranganyar.id - Polemik pemilihan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) yang menetapkan Prof Sajidan sebagai Rektor terpilih masa bakti 2023-2028 menggantikan Prof Jamal Wiwoho, belum juga reda. Malah semakin memanas seiring munculnya bukti baru yang mengarah dugaan kecurangan Pemilihan Rektor
Polemik ini muncul pertama kali diawali adannya unggahan di Medsos menanggapi adannya sebuah pertemuan di hotel didaerah Solobaru. Kemudian, setelah postingan awal yang menyebut adannya dugaan kecurangan dalam pemilihan rektor, muncul kembali sebuah postingan sama. Namun kali ini diunggah melalui sebuah akun twitter bernama @rincetinje.
Bahkan, akun bernama @rincetinje ini pun dua kali mengunggah unggahan dugaan adanya kecurangan dalam proses pemilihan rektor UNS. Tak hanya itu, akun inipun secara tegas menolak hasil pemilihan rektor.
Pasca unggahan tentang adannya dugaan kecurangan yang terjadi saat pemilihan rektor, Sebuah sumber terpercaya pada wartawan membenarkan unggahan tersebut.
Masih menurut sumber terpercaya, ada pertemuan di Hotel Grand Mercure Solobaru pada 9-11 November 2022, dua hari sebelum pleno kedua yakni pada 11 November 2022.
Sumber terpercaya itupun menyebut bila pertemuan itu tidak mengundang seluruh anggota MWA. Namun justru menghadirkan pasangan dari masing-masing undangan.
Dan sumber lain yang juga memberikan keterangan pada wartawan, menyebut ada pertemuan di luar agenda Pemilihan Rektor UNS masa bakti 2023-2028 ini juga dilakukan dengan pola yang hampir sama menjelang pleno pertama, yakni dilakukan pada sehari menjelang pemungutan suara anggota MWA untuk memutuskan 8 bakal calon rektor menjadi 3 calon rektor.
Namun, pertemuan yang dimaksud terjadi pada 19 Oktober 2022 itu tidak dilakukan di hotel yang sama, melainkan di hotel yang berbeda yaitu di Hotel Adiwangsa Solo. Bahkan sumber ini pun mengatakan bila pihak hotel diminta untuk tidak membocorkan pertemuan tersebut.
Dan saat para wartawan mencoba menanyakan hal tersebut melalui sambungan telepon seluler, pihak Adhiwangsa Hotel melalui Publik Relation (PR) sendiri beralasan tengah tidak berada di kantor.
Sementara itu, Prof Jamal Wiwoho saat dikonfirmasi terkait polemik yang mengiringi terpilihnya Prof Sajidan sebagai pengganti dirinya, enggan berkomentar. Namun sayangnya Prof Jamal Wiwoho menolak memberikan tanggapan terhadap polemik rektor penggantinya tersebut.
"Oh aku ora nanggapi, ok ya,"papar Prof Jamal Wiwoho saat ditemui di kediamannya, UNS Tower lantai 10, belum lama ini.
Meski berulang kali ditanyakan, Prof Jamal Wiwoho tetap tak mau memberikan komentarnya dan memilih untuk pergi. ***
Editor : Ditya Arnanta