BENGKULU, iNewskaranganyar.id - Sekira 15 ribu jamaah Tarekat Naqsahbandiyah yang terkonfirmasi secara online, dipastikan akan meramaikan gelaran Zikir Akbar Nasional (ZAN) di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Sabtu 5 November 2022.
Zikir ini nantinya bakal mendoakan Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika untuk selamat melalui sejumlah potensi ancaman ke depan yang tak bisa dianggap remeh.
Ketua Panitia ZAN, Dempo Xler mengatakan, zikir ini bakal mendoakan Indonesia agar bisa kuat bertahan menghadapi sejumlah ancaman di masa mendatang seperti potensi resesi ekonomi global, persoalan perubahan iklim, bencana alam, keadilan hukum, budaya, sosial, juga isu energi terbarukan.
"Kita mendoakan bangsa ini selamat dan tetap utuh serta mampu mencapai Indonesia Emas 2035," kata Dempo, Rabu (2/11/2022).
Tarekat Naqsahbandiyah, terang Dempo, mengingatkan bahwa Indonesia dibangun pada konsep Ketuhanan oleh karena itu apapun keputusan pemimpin bangsa tak boleh jauh dari nilai-nilai Ketuhanan.
"Syarat utama Indonesia emas adalah keadilan dan penegakkan hukum. Penegakkan hukum negara merupakan pengejawantahan dari hukum Tuhan," jelas Dempo.
Indonesia saat ini, lanjut Dempo, memiliki potensi besar dalam percaturan ekonomi dunia dalam isu energi terbarukan.
Di mana energi fosil mulai ditinggalkan pergeseran lumbung energi mulai bergeser dari jazirah Arab ke Asia. Energi terbarukan melimpah di Benua Asia.
"Ini potensi besar Indonesia pada bidang energi terbarukan. Amerika dan Arab sudah sampai pada titik jenuh peradaban dan mulai bergeser ke Asia," ujar Dempo.
ZAN juga mendoakan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh dilandasi pada penegakkan hukum yang dapat menguatkan kepercayaan masyarakat.
Hal itu bisa dicapai bila pemimpin bangsa teguh memegang prinsip dasar membangun Indonesia sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.
"Cita-cita pendiri bangsa Indonesia aungguh suci dan mulia. Itu merupakan praktik dari nilai-nilai ajaran tasawuf," demikian Dempo.
Jika tidak ada aral melintang, zikir ini juga bakal dihadiri Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal Purn. Moeldoko, serta pengasuh Tarekat Naqsyahbandiyah, Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy.***
Editor : Ditya Arnanta