MOSKOW,iNewskaranganyar.id - Invasi yang dilakukan militer Rusia terhadap Ukraina membuat negeri berjuluk beruang merah itupun terkena sangsi dari Uni Eropa (UE).
Berbagai sangsi sudah diterapkan terhadap Rusia. Namun, secara menyeluruh sangsi yang diterima itu belum begitu dirasakan oleh Negeri yang saat ini dipimpin Putin.
Dilansir dari Aljazeera, pemberian sanksi ini bertujuan membekukan cadangan keuangan Rusia, dengan mengeluarkan beberapa bank terbesar negara itu dari sistem pembayaran SWIFT.
Tak hanya itu, sanksi juga melarang kapal dan pesawat Rusia memasuki pelabuhan dan wilayah udara mereka, memperkenalkan pembatasan ekspor untuk teknologi canggih tertentu, dan menempatkan embargo minyak dan batu bara Moskow.
Secara bersamaan, lebih dari 1.200 perusahaan asing telah menangguhkan atau membatasi operasi mereka di Rusia sejak dimulainya konflik di Ukraina.
Menurut database dari Institut Kepemimpinan Kepala Eksekutif Universitas Yale. Di antara nama-nama besar dalam daftar yang menghentikan operasional di Rusia adalah merek-merek seperti Apple, McDonald's, IKEA, Visa, dan MasterCard.
Sejauh ini sanksi tersebut telah membawa hasil yang beragam. Di satu sisi, produk domestik bruto (PDB) Rusia turun 4% pada kuartal kedua dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pembatasan pasokan baru tidak hanya menyebabkan inflasi naik ke dua digit, tetapi juga melemahkan produsen Rusia dengan merampas komponen impor yang penting untuk menyempurnakan produk.
Produksi mobil Rusia, misalnya, anjlok hingga 61,8% selama enam bulan pertama tahun ini. Banyak pejabat Rusia telah mengakui bahwa akan sangat sulit untuk menemukan pengganti komponen elektronik kelas atas tertentu, seperti microchip, yang masih banyak dikembangkan menggunakan teknologi Barat.
Editor : Ditya Arnanta