Cerita Anak Tukang Tahu Keliling Lolos Akpol, Ibu: Saya Diejek Orang, Emang Punya Uang Berapa

KARANGANYAR, iNews.id - Muslikah tak bisa menyembunyikan rasa bahagia saat mendengar anaknya Veni Nardianto lolos diterima di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2018 silam.

Rasa syukur bercampur bahagia hingga kini masih terlihat saat anaknya mengenakan seragam Akpol. Masih ingat dalam benaknya ejekan orang saat mendengar anaknya mendaftar di Akpol. Mereka mentertawakan anak seorang tukang tahu nekat mendaftar di Akpol. Bahkan Muslikah pun sampai ditanya punya uang berapa hingga anaknya didaftarkan pada Akpol.

Baca Juga

Kisah Irjen Luthfi, Jenderal Polisi Non-Akpol kenyang tugas di Jateng, Jabat Kapolda Bertahun-tahun 

Ibu Veni Nardianto, Muslikah mengaku diam saja saat hujatan terus datang kepadanya ketika mengetahui keingin anaknya menjadi polisi.  Dia pun saat itu hanya bisa berdoa jika anaknya bisa lolos kepolisian. 

Tuhan mendengar doannya. Berbekal tekad yang kuat, usaha tanpa henti dan doa tanpa putus, kini perjuangan Veni Nardianto tak sia-sia untuk menjadi abdi negara. Veni Nardianto membuktikan rekrutmen Polri yang bersih, transparan, tanpa dipungut biaya sepersen pun.

"Saya itu diejek orang-orang dari utara selaatan. Saya diam saja meski jualan di pasar. Emang kamu punya uang berapa sih anaknya mau daftar polisi," ujar Maslikah dikutip dari akun Instagram resmi Divisi Humas Polri, Minggu (9/1/2022).

Baca Juga

Sosok Kompol Purbo Adjar Waskito, mantan Wakapolres Karanganyar Penyidik Handal Ulet dan Militan

Saat waktunya pengumuman, Muslikah dan suami mengaku tidak bisa tidur. Dia pun tak kuasa saat mengetahui anaknya lolos dan akan langsung ke rumah.

Sementara itu, suami Muslikah, Solichin mengatakan dari dulu berharap salah dirinya bisa menjadi abdi negara. Namun, keinginan itu justru dikabulkan lewat Veni Nardianto yang diumumkan lolos Akpol. 

"Saya itu sebenernya pengen mengabdi ke negara gitu," ucapnya. Sementara itu, Veni Nardianto pun mengaku tidak ada uang yang dia berikan kepada pihak manapun saat mendaftar polisi. 

"Terima kasih kepada Kapolda Jatim dan Pak Kapolri yang telah menyelenggarakan pendidikan serta penerimaan anggota Polri dengan bersih, transparan, tidak dipungut biaya sepeser pun," katanya.

Editor : Ditya Arnanta