KARANGANYAR,iNews.id - Weton ini sebenarnya tidak menjadi hal mutlak, namun selalu ada orang yang ingin menyesuaikan acara penting mereka untuk terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebagai contoh, ada yang menggunakan logika praktis pada hal ini seperti menghindari hujan terjadi, cuaca buruk atau situasi yang kurang berkenan
Hitungan weton Jawa untuk pernikahan memang masih diperlukan. Terlebih untuk mereka yang masih mengikuti kebudayaan Jawa dengan kental. Normalnya, setiap pasangan harus mempersiapkan banyak hal sebelum melangsungkan adat suci tersebut. Misalnya mulai dari menentukan hari pernikahan, prosesi pernikahan dan perlengkapan lainnya.
Namun yang menjadi keyakinan para pasangan di Indonesia adalah tentang weton pernikahan. Kegunaan dari hitungan weton adalah untuk menjadi referensi hari baik untuk setiap pasangan, sehingga nantinya mereka resmi menjadi pasangan suami istri.
Hitungan Weton Jawa
Secara umum, weton didefinisikan sebagai hari kelahiran manusia dari tanggal weton jawa. Setiap weton dilandasi oleh nilai lahir seseorang dan dapat dihitung berdasarkan budaya jawa yang sering disebut sebagai neptu.
Neptu Sebagai Nilai Lahir Budaya Jawa
Pada dasarnya, hal yang dilakukan setiap orang adalah mengecek neptu pada kalender jawa. Terdapat 5 sirkulasi pada kalender tersebut, yaitu: sandang, pangan, papan, loro dan yang terakhir pati. Masing-masing sirkulasi tersebut memiliki arti dan perkiraan nasib tersendiri.
Untuk pasangan yang merencanakan pernikahan, disarankan untuk mencari nasib baik pada pilihan sandang, pangan dan papan. Sedangkan loro dan pati lebih baik dihindari karena memuat nasib yang buruk.
Dalam kepercayaan tradisi jawa, setiap pasaran dan hari selalu dinilai atau diwakili oleh sebuah angka. Guna mengetahui jumlah nilai atau yang bisa disebut sebagai neptu, seseorang dapat mencocokan tanggal lahir mereka dan pasangan berdasarkan kalender jawa.
Selanjutnya neptu tersebut dijadikan pedoman untuk menilai hari pernikahan pada setiap orang. Lalu neptu ini dapat dibagi kembali berdasarkan hari pasaran Jawa dan hari biasa.
Tabel weton untuk hitungan pernikahan (sumber: maumenikah)
Langkah Menghitung Weton Jawa
Hal pertama yang biasa dilakukan untuk menghitung weton Jawa dengan mencari tahu terlebih dahulu hari lahir dari seseorang. Tahap selanjutnya, pasangan laki-laki dan perempuan akan dicocokan dan dihitung kembali berdasarkan hitungan weton jawa.
Langkah menghitung weton jawa dapat dilakukan dengan menjumlahkan angka dan nilai dari hari serta pasaran yang dimiliki pasangan, terutama pada weton kelahirannya.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki nilai lahir pada sabtu kliwon, maka weton akan dihitung berdasarkan jumlah nilai sabtu yaitu 9 dan dijumlahkan dari nilai pasaran kliwon yaitu 8, sehingga mendapat total nilai 17. Maka Neptu weton seseorang tersebut adalah 17.
Hal ini dilakukan kepada kedua pasangan, sehingga setiap insan mendapatkan nilai neptu mereka masing-masing. Setelah mendapat jumlah neptu kedua mempelai, selanjutnya bisa masuk ke tahap penentuan hari baik untuk menyelenggarakan pernikahan.
Berikut ketentuannya:
(Jumlah neptu kedua mempelai + angka baik) dibagi 5. Dan hasilnya harus sisa 3.
Sebab menurut budaya Jawa, angka 3 merupakan simbol angka baik.
Tabel bulan terbaik untuk menikah berdasarkan perhitungan weton (sumber: maumenikah)
Bulan terbaik untuk menikah menurut primbon jawa
Kalendar jawa juga mempunya urutan 12 bulan layaknya kalender masehi. Pada ramalan weton, masing-masing bulan memiliki nasib yang berbeda. Bulan jawa yang baik atau dianjurkan untuk menikah adalah bulan Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, dan Besar.
Celeb Hitz bisa mengecek bulan jawa melalui kalender jawa online maupun offline. Pasalnya, bulan jawa memiliki sedikit perbedaan dengan bulan masehi.
Hari dalam kalender jawa umumnya berjumlah 29-30 hari saja dalam setiap bulan, berbeda dengan kalender masehi yang bisa mencapai 31 hari.
tabel waktu terbaik untuk pernikahan menurut perhitungan weton primbon jawa (sumber: maumenikah)
Jam terbaik untuk menikah
Untuk menentukan jam terbaik melangsungkan pernikahan, kamu perlu tahu pasaran kedua pasangan.
Berdasarkan tabel di atas, jika kamu memiliki pasaran Pon, maka disarankan untuk menikah pada pukul 06.00 (selamat) atau pukul 15.36 (rejeki).
Namun, agar acara pernikahan bisa berjalan dengan lancar, tentunya waktu tersebut juga harus disesuaikan. Misalnya, menyesuaikan dengan waktu sewa gedung, cuaca, hingga tamu untuk datang.
Perhitungan weton jawa untuk pernikahan ini hanya menjadi salah satu pertimbangan menurut ramalan primbon. Celeb Hitz boleh percaya boleh juga tidak.
Editor : Ditya Arnanta