Kode Rahasia Pramugari Pesawat Temukan Penumpang Memiliki Bau Badan Menyengat

KARANGANYAR,iNews.id - Pramugari memiliki kode-kode tertentu untuk memberitahu awak kabin lainnya tentang sesuatu yang aneh ditemukan didalam pesawat. 

Termasuk kelakuan penumpang yang menjengkelkan hingga ada penumpang pesawat yang dinilai oleh awak kabin memiliki paras cantik atau ganteng.

Baca Juga

Kesal Sama Bau Badan Orang di Dekatmu, Ini Dia Penyebab Manusia Bisa Bau

Tanpa disadari oleh para penumpang, kode khusus itu hanya dimengerti oleh para awak kabin pesawat itu sendiri. Termasuk mengatasi penumpang yang memiliki bau badan di pesawat.

Dilansir iNewskaranganyar.id dari The Sun, seorang mantan pramugari membeberkan kode rahasai yang biasa dilakukan untuk mengatasi penumpang dengan bau badan yang begitu menyengat.

Biasannya, bila Pramugari mencium bau badan penumpang yang begitu menyengat ada didalam pesawat, maka tanpa disadari oleh para penumpang, pramugari itu akan menggantungkan kopi diatas. Mengapa kopi? karena kopi dianggap bisa menetralisir bau apapun yang menyengat. Termasuk bau badan penumpang pesawat.

"Bila suatu ketika anda tengah naik pesawat, kemudian anda melihat ada kantong penyaring kopi yang digantungkan, berarti di sekitar anda duduk, ada penumpang yang memiliki bau badan yang begitu menyengat,"papar mantan Pramugari yang tak mau disebutkan namannya itu.

Hal ini merupakan salah satu cara yang biasa dilakukan pramugari, karena jendela pesawat tidak mungkin bisa dibuka saat penerbangan berlangsung.

Kode lainnya, jika kabin terasa lebih panas dari biasanya, berarti ada penumpang yang dianggap memiliki bau badan menyengat.

"Anda dapat mengatur suhu yang lebih panas di salah satu ujung kabin sehingga bau terlokalisasi ke satu bagian pesawat," tulisnya.

Sedangkan, kopi juga berhubungan dengan kode rahasia yang biasa digunakan oleh pramugari jika melihat penumpang kece.

Jika, para Pramugari ini melihat ada salah satu penumpang yang dianggap memiliki wajah tampan maka pramugari itu akan mengatakan 'kopi panas' ke sesama awak kabin lainnya.

Editor : Ditya Arnanta