get app
inews
Aa Text
Read Next : 10 Tempat Wisata di Dunia Tak Boleh Difoto, Nekat Selfi Penjara Menanti, Apa Saja?

Bisnis Prajogo Pangestu Menggurita di Indonesia, Bawa Sang Raja Hutan Masuk Orang Terkaya di Dunia

Selasa, 19 Juli 2022 | 08:14 WIB
header img
Mengguritannya bisnis Prajogo Pangestu membawannya masuk kedalam jajaran orang terkaya di dunia (Foto:idxchannel)

KARANGANYAR,iNews.id - Prajogo Pangestu nama yang tak asing lagi di Indonesia. Dengan kekayaan USD6 miliar atau Rp86 triliun versi Forbes membawa pemilik PT Barito Pacific Timber ini masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

Mengguritannya bisnis yang dijalankan pria kelahiran 13 Mei 1944 ini membuat namannya selalu menjadi perbincangan yang menarik untuk di ulas. Salah satu sumber kekayaannya berasal dari bisnis penebangan kayu yang digelutinya sejak tahun 1970-an sebagai PT Barito Pacific Timber. 

Selain itu, Prajogo Pangestu juga sempat meniti karir sebagai Presiden Komisaris PT Tripolyta Indonesia Tbk, Presiden Komisaris PT Chandra Asri Petrochemical Center, Wakil Presiden Komisaris PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper, Presiden Komisaris PT Barito Pacific Timber, Tbk, sejak 1993, hingga Komisaris PT Astra International, 1993-1998.

Gurita Bisnis Prajogo Pangestu

Selain itu, dikutip dari berbagai sumber, berikut deretan gurita bisnis Prajogo Pangestu yang merupakan orang terkaya kelima di Indonesia:

1. Barito Pacific Timber

Perjalanan bisnisnya dimulai ketika Prajogo Pangestu bertemu dengan seorang pengusaha Malaysia bernama Bong Sun atau Burhan Uray. Saat itu, Prajogo ditawari posisi di perusahaan milik Burhan, PT Djajanti Group. 
 
Setelah itu menjabat sebagai General Manager PT Pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur. Dia kemudian memutuskan untuk memulai bisnis sendiri setelah bekerja selama setahun dengan membeli CV Pacific Lumber Coy dan mengubah namanya menjadi PT Barito Pacific Timber. Perusahaan ini terdaftar di pasar modal Indonesia pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah menutup bisnis penebangan kayu pada tahun 2007.

2. Chandra Asri

Pada 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% saham Chandra Asri. Perusahaan ini bergerak di bidang industri petrokimia. Pada tahun 2011, perusahaan melakukan merger dengan Tri Polyta Indonesia, sebuah perusahaan petrokimia terintegrasi di Indonesia.

3. Star Energy

Menyusul kesuksesan bisnis petrokimia dalam negeri, Prajogo Pangestu membeli kembali sejumlah saham untuk mengembangkan bisnisnya. Kemudian, 33,33% saham Star Energy BCPG Thailand berjumlah USD440 juta atau Rp6,2 triliun. Perusahaan ini diincar Prajogo sejak 2009. Setelah itu, Prajogo akhirnya melakukan akuisisi sehingga jumlah saham Star Energy menjadi 66,66% saham beredar. (SNP)

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut