INDRAMAYU,iNews.id - Sumur bor yang ada di pekarangan Taryana (60) warga di Desa Bangodua Blok Pamengkang, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tiba-tiba mengeluarkan cairan mirip Bahan Bakar Minyak (BBM) sejenis Solar, pada Senin (4/7/2020) kemarin.
Kabar sumur bor di perkarangan milik Taryana mengeluarkan cairan mirip BBM jenis solar, sekira pukul 07.00 WIB. itu pun membuat warga lainnya heboh dan berdatangan. Akhirnya penemuan itupun dilaporkan pada pemerintah desa setempat.
Taryana menuturkan, ketika dia menyalakan kran, air keluar bercampur cairan mirip BBM sejenis solar dan mengeluarkan bau yang menyengat.
Padahal kata dia, selama 6 tahun semenjak sumur bor itu dibuat, peristiwa tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
"Air mulai normal lagi sore hari, setelah setengah hari dilakukan pengurasan, kalau sekarang sudah tidak mengeluarkan bau ataupun BBM lagi. Alhamdulillah sudah bening lagi," kata Taryana, Selasa (5/7/2022).
Kendati demikian, Taryana dan keluarga belum berani memakai air dari sumur bor tersebut untuk mandi ataupun memasak, karena khawatir masih tertinggal sisa-sisa BBM.
"Paling untuk cuci-cuci saja, kalau mandi masih ngambil dari sumur tetangga, masih takut," ucap dia.
Sementara itu, Camat Bangodua, RM Wahyu Adhiwijaya menyampaikan, setelah adanya laporan dari pemerintah desa dan sempat ramai di media sosial, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi kejadian.
"Kita cek bersama unsur Muspika. Memang ada bau BBM minyak jenis solar, tapi lama-lama hilang. Sampai sekarang sudah bening lagi," ujar dia.
Hingga saat ini, Wahyu menuturkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti dari mana asal sumber minyak yang mencemari sumur bor milik warga tersebut. Terlebih, lokasi Desa Bangodua Blok Pamengkang jauh dari pipa-pipa minyak.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Lingkungan Hidup untuk mengetahui sumber minyak itu. Dan kami juga telah berusaha menenangkan masyarakat agar tidak panik. Kemarin warga sempat heboh, karena berita ini beredar di medsos," tutur dia.
Editor : Ditya Arnanta