6. Air Terjun Ringin Jenggot
Air terjun ringin jenggot (Foto: Instagram)
Air terjun ini mulai di buka oleh penduduk desa Anggrasmanis, Jenawi Karanganyar, pada tahun 2015 lalu. Diberi nama air terjun Ringin Jenggot karena di dekat air terjun tumbuh pohon ringin (beringin) dengan akar yang sangat banyak.
Masyarakat desa setempat mempercayai lokasi air terjun ini menjadi salah satu jalur pamuksan Brawijaya V (Raja Majapahit terakhir) yang diyakini menghilang di puncak gunung Lawu.
Disekitar air terjun Ringin Jenggot juga ditemukan batu yang ada relief tulisan huruf Arab yang memiliki arti al karomah atau alam karomah. Lokasi air tejun ini lumayan jauh, sekitar 2 kikometer dari perkampungan warga.
7. Air Terjun Sewawar - Sedinding
Air Terjun Sewawar - Sedinding (Foti: Instagram)
Air terjun ini penampilannya sangat unik, dua air terjun ini saling berdekatan dan berada di lokasi yang sama.
Masyarakat memberinya nama air terjun Sewawar dan satu lagi air terjun Sedinding yang terletak di desa Trengguli, Kecamatan Jenawi.
Air terjun ini merupakan destinasi wisata yang baru dibuka untuk umum pada tahun 2015 lalu. Dua air terjun yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini airnya cukup deras.
Pemandangannya juga indah, udara masih sangat segar belum terkena polusi. Lokasinya sekitar 47 kilometer dari Solo, ambil jalur Karangpandan berbelok ke Ngargoyoso hingga sampai ke desa Trengguli.
9 Telaga Madirda
Telaga Madirda (Foto: tangkapan Layar)
Telaga Madirda,terletak di Desa Berjo, Ngargoyoso, KaranganyarBerjo, Ngargoyoso, Karanganyar. Awalnya telaga ini berukuran sangat kecil. Namun oleh Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Selain sempat menjadi lokasi karantina pemudik oleh Pemdes setempat, Telaga ini kerap dijadikan lokasi ritual Malasti oleh umat Hindu, baik yang ada di Kabupaten Karanganyar maupun dari luar daerah.
Telaga ini menawarkan ketenangan, air jernih, udara sejuk dan pemandangan indah khas pergunungan.
Editor : Bramantyo