umayaSAN ANOTIO, iNews.id - Texas tengah menjadi sorotan dunia Internasional menyusul penemuan 51 mayat migran didalam sebuah truck pengangkut peti kontainer. Sontak penemuan itupun menggemparkan dunia.
Penemuan menggemparkan itu pada Senin (27/6/2022). Dari hasil investigasi sementara, para korban berasal dari tiga negara berbeda. Dilansir dari New York Times, awalnya 46 migran ditemukan tewas pada Senin (27/6/2022).
Sedikitnya 16 orang sempat dibawa ke rumah sakit karena kelelahan akibat panas dan dehidrasi.
Tiga orang meninggal di Baptist Medical Center. Sementara dua korban lainnya belum jelas penyebab kematiannya. Para korban tewas terdiri atas 39 pria dan 12 wanita.
"Beberapa korban mungkin remaja, tetapi usia pasti mereka belum diketahui," kata pejabat di Bexar County, tempat San Antonio berada, dalam konferensi pers Selasa (28/6/2022) sore.
Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard di Twitter pada Selasa mengatakan, korban tewas termasuk 22 orang Meksiko, tujuh orang Guatemala dan dua orang Honduras.
Sementara korban lainnya belum teridentifikasi. Armada besar itu ditinggalkan di pinggiran San Antonio, Texas. Setidaknya tiga mayat ditemukan bergelimpangan di sepanjang jalan. Jarak terjauh mayat tersebut dari tru mencapai 75 meter.
"Ada kemungkinan, mereka yang ditemukan di luar telah meninggal di dalam truk dan jatuh ketika pintunya terbuka," kata seorang pejabat yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Para pejabat tidak mengidentifikasi penyebab kematian. Mereka menduga, panas yang ekstrem kemungkinan besar berkontribusi.
"Truk itu tidak memiliki AC dan suhu mencapai 101 derajat di San Antonio pada Senin," kata para pejabat. Kepala Departemen Kepolisian San Antonio, William McManus menceritakan, penemuan mayat-mayat ini bermula saat seorang karyawan menemukan truk itu pada Senin sekitar pukul 6 sore.
Sebelumnya saksi tersebut mengaku mendengar teriakan minta tolong. Dia menambahkan, pengemudi truk trailer telah ditahan saat meninggalkan tempat kejadian dengan berjalan kaki.
Pengemudi yang tidak dia sebutkan namanya itu dihentikan oleh petugas di lapangan terdekat.
"Saat ini berada dalam tahanan federal," katanya.
Penyeberangan perbatasan selalu berbahaya. Ratusan migran sering masuk ke dalam kendaraan, terkadang tanpa air, udara segar, atau makanan.
Banyak yang tewas dalam kecelakaan, sementara yang lain kepanasan. Semua korban pada Senin diyakini telah menyeberang ke Amerika Serikat secara ilegal dari Meksiko.
Editor : Ditya Arnanta