JAKARTA, iNews.id - Raffi Ahmad baru saja membeli mobil untuk hadiah buat Nagita Slavina istrinya sebuah Rolls-Royce Phantom.
Presenter sekaligus penyanyi kondang itu menyebut bila Rolls-Royce Phantom hadiah untuk istrinya dia beli dengan harga Rp20 miliar.
Di keluarga Rolls-Royce, mobil itu merupakan mobil paling mahal dan termewah atau istilahnya flagship atau top of the line.
Jadi harganya memang luar biasa mahal. Rudy Salim, CEO Prestige Motorcars, penjual mobil mewah itu membenarkan uang yang dikeluarkan Raffi Ahmad mencapai Rp20 miliar.
"Mobil ini mobil Inggris, harganya di atas Rp 20 miliar ini keluaran terbaru 2022, ini speknya sangat lengkap," tutur Rudy Salim.
Di beberapa negara lain harga Rolls-Royce Phantom memang juga luar biasa mahal. Yuk cermati mana yang paling mahal, di Indonesia atau di negara lain:
1. Thailand
Rolls-Royce Phantom generasi kedelapan yang ada di Thailand ini dijual dengan skema off the road. Jadi harganya akan lebih mahal lagi jika harus melengkapi surat-surat yang dibutuhkan.
Ada dua varian yang ditawarkan yakni Standard Wheelbase di harga 39,5 juta Baht atau mencapai Rp16,5 miliar dan Extended Wheelbase di harga 42,5 juta Baht atau sama dengan Rp17,8 miliar.
2. Amerika Serikat
Seperti di Malaysia, Rolls-Royce Phantom di Amerika Serikat dijual dalam dua varian yakni Standard Wheelbase dan Extended Wheelbase. Varian Standard Wheelbase dijual di harga USD460.000 atau mencapai Rp6,8 miliar. Varian Extended Wheelbase ada diharga USD560.000 atau setara Rp8,2 miliar.
Untuk catatan, harga yang di Amerika dan Thailand memang jauh lebih kompetitif dibanding milik Nagita Slavina karena adanya satu hal yang khusus.
Sesuai dengan klaim Rudy Salim, mobil istri Raffi Ahmad itu sudah memiliki paket yang lengkap atau personalisasi.
Istilahnya di Rolls-Royce adalah Bespoke. Nah, harga di Thailand dan Amerika Serikat bisa lebih murah karena memang belum mendapatkan paket personalisasi yang menyesuaikan keinginan pemiliknya. Tentunya jika sudah ada paket personalisasi harganya bisa mencapai Rp20 miliar lebih.
Editor : Ditya Arnanta