Sejarah Candi Borobudur, Berada di Hutan Belantara Terkubur Cukup Dalam Hingga Akhirnya Terungkap

Bramantyo
Candi Borobudur (Foto: doc. Sindonews)

MAGELANG,iNews.id - Salah satu peninggalan nenek moyang yang masih bisa dinikmati sampai saat ini tidak hanya dari Indonesia tapi juga dari belahan dunia lain yaitu Borobudur.

Borobudur sendiri merupakan candi budha terbesar di dunia dan hanya ada di bumi nusantara.

Sama seperti di candi Borobudur, dilihat dari jauh bentuknya bangunan bersusun seperti  piramida dan sebuah stupa berupa kepunden berundak.

Peradaban dunia telah membuktikan, bila candi yang termasuk salah satu keajaiban dunia ini salah satu saksi sejarah peradapan masa lalu yang sangat luar biasa dan bisa dinikmati hingga saat ini. 

Sejarah kembali membuktikan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari peradapan budaya yang sangat  tinggi. Untuk mengetahui seperti apa sejarah Borobudur, iNewskaranganyar.id merangkumnya dari berbagai sumber.

Pada zaman Megalithicum nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan bersusun.

Penemuan candi Buddha terbesar di dunia dengan ketinggian tinggi 34,5 meter dan luas bangunan 123 x 123 meter dan berada di atas sebuah bukit ini.

Berdasaarkan catatan sejarah  Borobudur dibangun masa  Dinasti Syailendra antara tahun 750 dan 842 Masehi pada abad ke 8 dan 9.

Candi Borobudur oleh UNESCO dan diakui sebagai salah satu warisan dunia dan masuk dalam salah satu keajaiban dunia ini sempat menghilang lama karena tertutup lahar akibat letusan gunung Merapi yang sangat dahsyat. 

Kemudian tertutup hingga jangka waktu lama dan sudah berubah menjadi bukit dengan ditumbuhi hutan belukar. 

Borobudur ditemukan kembali pada masa penjajahan Inggris pada tahun 1811 hingga 1816. Saat itu  Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai gubernur Jenderal. Raffles tertarik dangan budaya Jawa dan menuliskan buku The History of Java.

Saat berada di Semarang, sekitar tahun 1814, Gubernur Jenderal mendengar ada bangunan besar kuno yang barada di dalam hutan belantara di dekat desa Bumisegoro. Kemudian  Raffles memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda meneliti bangunan besar tersebut.


Destinasi wisata Candi Borobudur (Foto: doc. iNews.id)

Misi  H.C. Cornelius berhasil  menemukan lapisan tanah yang menjadi dasar halaman candi yang terkubur. Penggalian dilanjutkan  oleh Hartmann dari  Keresidenan Kedu, sehingga tahun 1835 seluruh bangunan berhasil di gali dan mulai terlihat bentuknya.

Nama Borobudur sendiri seperti yang ada dalam buku The History of Java, Borebudur berarti “Candi Budur di dekat desa Bore. Penamaan candi sendiri biasanya sesuai dengan lokasi dimana candi itu ditemukan. Seiringnya waktu namanya kemudian berubah menjadi Borobudur untuk mempermudah pengucapan bagi masyarakat Jawa.

Sejak ditemukan kembali tahun 1814 candi Borobudur sudah mengalami 2 kali pemugaran, yaitu Tahun 1907-1911 kemudian tahun 1973-1983. Tahun 1991 Candi Borobudur kemudian menjadi Warisan Dunia Unesco dengan nama resmi kompleks Candi Borobudur.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network