Penemuan Gerabah Kuno di Lereng Gunung Lawu, Cerita Desa yang "Lenyap" di Karanganyar

Bramantyo
Misteri ada desa hilang di lereng Gunung Lawu (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNews.id - Gunung Lawu merupakan gunung yang termasuk dalam Seven Summits of Java (Tujuh Puncak Pulau Jawa). Gunung yang memisahkan dua provinsi, Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dahulunya, Gunung Lawu bernama Wukir Mahendra. Gunung ini selain masuk dalam katagori gunung tidur juga termasuk katagori gunung purba 

Diantara gunung-gunung di pulau Jawa, gunung yang memisahkan tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur ini diyakini gunung penuh misteri.

Karena termasuk gunung purba,banyak ditemukannya bebatuan kuno dengan ukuran cukup besar. 

Salah satu buktinya dengan ditemukannya situs purba "Watu Kandang" yang terletak di desa  Ngasinan, Karangbangun, Matesih Karanganyar yang sampai saat ini juga belum bisa dipecahkan misterinya.

Namun diperkirakan kumpulan batu di situs watu kandang ini masuk dalam peradapan kuno masa megalithikum.

Bentuk bangunan di situs watu kandang sangat beragam, seperti Menhir (tugu batu) besar dan berdiri tegak seperti tugu, Dolmen (meja batu), umpang batu(tempat menumbuk padi), juga watu berbentuk dakon (mainan anak-anak khas jawa)

Namun ada satu misteri yang hingga kini masih belum terungkap, yaitu adanya sebuah desa di lereng Lawu yang hilang secara misterius.

Salah satu tokoh masyarakat yang dianggap sangat begitu paham tentang Gunung Lawu, Polet yang biasa di sapa Mbah PO membenarkan adanya satu desa di lereng Gunung Lawu yang hilang secara misterius.

Menurut Mbah Po, konon dari cerita turun temurun para sesepuh, di sekitar gunung Lawu pernah ada sebuah perkampungan di puncak Lawu.

"Namun kemudian seluruh penghuni perkampungan itu hilang tidak ada bekasnya. Dan sampai saat ini juga tidak pernah diketahui keberadaannya. Yang ditemukan hanya bekas perkampungan dan juga gerabah seperti lumpang, peralatan dapur yang berceceran dan sebagian tertimbun tanah," jelasnya ketika di temui iNewskaranganyar.id di rumahnya di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (29/5/2022).

Menurut Pak Po, dusun itu merupakan dusun tertinggi yang dekat dengan puncak Lawu.

Adannya perkampungan di dekat dengan puncak Gunung Lawu, bukan hanya sekedar cerita belaka. Ini dibuktikan dengan penemuan ceceran gerabah yang biasa di gunakan pada abad pertengahan atau bahkan mungkin di jaman batu.

Anehnya, ungkap Mbah Pak Po, bila disitu dahulunya merupakan suatu perkampungan dan hilang karena adannya bencana alam, tentunya di lokasi tersebut juga ditemukan bukti sisa kerangka manusia.

Namun dilokasi dimana gerabah itu ditemukan, meskipun ada seperti gundukan, namun setelah digali tidak ditemukan adannya kerangka manusia. Hanya gundukan berisi tanah saja.

"Bahkan yang aneh lagi kebanyakan kuburan kuno tersebut membujurnya justru ke arah timur. Dan panjangnya kebanyakan lebih dari dua meter," terang Pak Po lebih lanjut. 

Namun pihaknya tidak berani menggali lebih jauh meski itu bukan situs purbakala yang di lindungi. Karena ada aturan dari kearifan lokal yang harus kita patuhi meski tidak ada aturan tertulis.

"Bisa saja dengan adanya banyak penemuan di lereng gunung Lawu bisa membuka misteri terkait  peradapan pertama yang ada di sekitar Gunung Lawu. Bahkan adanya kepercayaan Jawa bahwa peradapan pertama berasal dari Gunung lawu benar adanya," terangnya.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network