Dituduh Bawa Ambulance Kosong, Belasan Supir Ambulance Gruduk Pabrik Triplek di Karanganyar

Bramantyo
Belasan sopir ambulance yang tergabung didalam Komunitas Soloraya mendatangi pabrik triplek di Desa Ocak-acik, Karanganyar (iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

SUKOHARJO,iNews.id - Belasan sopir ambulance yang tergabung didalam Komunitas Soloraya mendatangi pabrik triplek di Desa Ocak-acik, Karanganyar.

Kedatangan belasan pengemudi Ambulance se Soloraya ini meminta pertanggungjawaban dari pabrik setelah truck pengangkut triplek milik pabrik tersebut bersenggolan.

Kedatangan para supir ambulance ini untuk meminta pertanggungjawaban supir truck Sukirno (53). Pasalnya, Sukirno telah melecehkan supir ambulance yang bersenggolan dengan salah satu rekan mereka.

Kedatangan belasan spir ambulance ini mendapatkan pengawalan dari pihak Kepolisian. Karena khawatir terjadi sesuatu, maka pertemuan diambil dilokasi netral. Yaitu disebuah masjid di Sidan, Klumprit, Mojolaban, yang berbatasan antara Kabupaten Sukoharjo dengan Karanganyar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun iNewskaranganyar.id, ketersinggungan para supir mobil ambulance ini berawal dari kecelakaan antara ambulan yang tengah membawa pasien sakit dengan truck yang milik pabrik triplek.

Kedua kendaraan bersenggolan sehingga mengakibatkan kaca spion ambulan pecah terkena body truck. 

Kecelakaan itu pun meluas karena supir truck triplek, Sukirno (53) warga Rejosari, Polokarto, Sukoharjo melecehkan sopir ambulan, Gustian (28).

Bukan hanya itu saja saat itu Sukirno sempat meminta rekannya menggeledah mobil ambulan guna memastikan apakah membawa pasien atau dalam keadaan kosong.

Padahal saat itu ambulan sedang membawa perempuan bernama Hanifaf (25) sakit pendarahan.  Tak pelak karena terjadi perdebatan, akhirnya penumpang ambulan dioper dengan ambulan lain. 

"Sukirno ini mengatakan Ndang kono penumpangmu selak mati (keburu meninggal) dan mengatakan ambulanmu kui (ambulan kamu) kosong tidak ada penumpang lalu menyuruh rekannya menggeledah ambulan," ungkap Gustian ( 28) disela proses perdamaian insiden tersebut.

Menurut Gustian Sukirno telah melecehkan profesi sopir ambulan karena menyuruh orang untuk menggeledah untuk memastikan apakah mobil ambulance yang bersenggolan membawa pasien manusia atau tidak. Padahal, ungkap Gustian, saat itu sirine ambulan menyala.

Selain itu Sukirno melecehkan pasien yang diangkut ambulan mengatakan selak mati (keburu meninggal dunia).

Untuk itulah belasan sopir ambulan komunitas Soloraya mendatangi pabrik triplek guna menjemput Sukirno dibawa ke kawasan Sidan, Mojolaban untuk dimintai pertanggung jawaban.

Editor : Ditya Arnanta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network