KARANGANYAR, iNews.id - Agil Hariyaji (21) warga Bloran RT 2/1 Desa Gempolan, Kerjo, Karanganyar tewas saat latihan silat di Lapangan Desa Karangrejo, sekira pukul 23.45 WIB.
Lulusan SMK ini dua kali sempat mengalami kejang-kejang saat latihan hingga dilarikan ke Puskesmas Kerjo. Namun sebelum tiba di Puskesmas, Agil telah dinyatakan meninggal dunia.
Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Anjar Waskito mengatakan sekira pukul 02?30 WIB pihaknya mendapatkan laporan adanya warga yang meninggal dunia saat latihan silat.
"Semalam sekira pukul 02.30 WIB, kita mendapatkan laporan bahwa ada warga yg sedang latihan bela diri silat kemudian meninggal di Kerjo. Petugas Reskrim kemudian mendatangi TKP dan menemukam satu orang atas nama Agil sudah tidak dalam keadaan tak bernyawa,"papar Kompol Purbo pada inewskaranganyar.id didepan kamar mayat RSUD Kartini, Karanganyar, Jumat (6/5/2022).
Menurut Kompol Purbo, saat ini 11 orang telah dimintai keterangan sebagai saksi. Pihaknya belum menentukan tersangka dalam kasus ini.
"Dalam perkara ini ini sudah diperiksa 11 orang. Kami belum menentukan tersangka dalam kasus ini masih dalam pemeriksaan,"terang Kompol Purbo
Ia mengatakan, dari keterangan para saksi, korban saat latihan silat, sempat menerima tendangan dan pukulan dari salah satu pelatih berinisial S.
Korban mengalami kejang-kejang dan oleh pelatih lainnya, korban langsung dibawa ke puskesmas.
"Saat perjalanan ke puskesmas, korban sempat kejang-kejang sebelum akhirnya tak bergerak lagi. Sesampainya di puskesmas, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,"terangnya.
Jenazah korban latihan silat tengah diotopsi di RSUD Kartini Karanganyar (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Untuk melengkapi pemeriksaan, ungkap Kompol Purbo, saat ini tengah dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Polda Jateng. Otopsi ini sangat dibutuhkan untuk melengkapi proses pemeriksaan dan penyelidikan.
"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan jenasah oleh tim forensik dari polri. Proses otopsi sedang dilaksanakan sehingga nanti jelas pemyebab kematian dari korban,"ujar Kompol Purbo.
Ia mengatakan dari keterangan sementara dari saksi, belum diketahui korban mendapatkan berapa kali pukulan.
Dan dari semua keterangan para saksi, ungkap Kompol Purbo, pukulan itu dilakukan sebagai bagian bentuk penguatan. Dan setelah pemukulan sebagai penutup dilakukan tendangan.
"Untuk jumlah pukulan di badan korban masih kita dalami sesuai keterngan saksi mata. Temtumya antara saksi keterangan berbeda-beda.Karena kondisi (kejadian) malam. Dan tidak semuannya fokus kepada korban,"papar Kompol Purbo.
Yang pasti, selama proses penyelidikan, untuk sementara jalannya latihan silat di lokasi kejadian perkara (TKP) dihentikan.
"Saat ini di TKP masih jadi status Quo kita artijya disitu belum boleh dilakukan kegiatan apapun. Terkait dwngm TKP jika sudah dinyatakan clear sudah tidak jadi status quo lagi tentunya kita buka dan dikembalikan lagi seauai fungsinya," terangnya.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait