SOLO,iNews.id - Sebanyak 20 Badan Eksekutif Mahasiswa dari 20 Perguruan Tinggi se Soloraya yang tergabung didalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya menggelar demonstrasi besar di Bundaran Gladag, jaloan Slamet Riyadi, hari ini, Kamis (14/4/2022) sore.
Pantauan iNewskaranganyar.id, para mahasiswa ini secara bergelombang datang ke lokasi aksi yang dipusatkan dibawah Patung Slamet Riyadi.
Puluhan personil Kepolisian dari Polresta Solo langsung mengamankan jalannya aksi mahasiswa yang berasal dari BEM UMS, UIN Raden Mas Said, Unisri, IIM, USB, dan perguruan tinggi lain dengan membuat pagar betis disekitar mahasiswa menggelar aksi.
Pagar betis ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyusup yang bukan dari kelompok mahasiswa masuk kedalam aksi murni para mahasiswa.
Selain menggelar orasi, para mahasiswa ini pun membentangkan puluhan spanduk yang mayoritas bertuliskan Undang-undang IKN dan penundaan proyek Ibu Kota Negara (IKN) hingga kelangkaan minyak goreng
"Kami rasa adalah hal yang paling urgen yang harus kami suarakan,"papar Koordinator Aliansi BEM Solo Raya Widi Adi Nugroho.
Tuntutan yang suarakan BEM Solo Raya tidak ada penolakan terhadap wacana presiden 3 periode. Para mahasiswa ini hanya mengajukan tiga tuntutan pada pemerintah. Yaitu, Menstabilkan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya.
Menuntut pemerintah mengkaji ulang kenaikan BBM untuk masyarakat luas. Menuntut pemerintah mengkaji ulang terkait Undang-undang IKN dan penundaan proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Setelah menyuarakan tuntutan dalam aksi yang mereka sebut tidak ada kaitannya dengan aksi 11 April 2022 ini, menjelang waktu berbuka puasa, sekira pukul 17.00 WIB membubarkan diri.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait