Geram Reog Mau Diklaim Malaysia, Seniman 'Demo' di DPRD Karanganyar

Bramantyo
Seniman Reog se Karanganyar menggelar aksi demo menyusul kegeraman mereka terhadap Malaysia yang hendak mendaftarakan Reog ke Unesco di halaman Gedung DPRD (Foto: Inewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNews.id - Ratusan seniman reog menggelar orasi dan pertunjukan seni di halaman DPRD Karanganyar. Aksi ini dilatarbelakangi kemarahan mereka terhadap sikap Malaysia yang ingin kembali mengklaim kesenian Reog ini. Bahkan, tak hanya sekedar mengklaim, negeri Jiran ini pun berencana mengajukan kesenian reog sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Pantauan iNewskaranganyar.id, aksi protes tentreog yang akan diklaim Malaysia itu digelar dalam bentuk seni pertunjukan itu digelar di halaman DPRD Karanganyar, selepas sholat Ashar atau sekitar pukul 15.30 WIB. Tampak masyarakat setempat turut menyaksikan pertunjukan reog itu dengan antusias.

Ada spanduk putih yang ditempel pada daun reog. Spanduk itu berisi tulisan, "Elek yo Ben Sing Penting Indonesia", "ayangku wes dipek wong lio, mosok reogku meh dipek negoro liyo, aku yo ora lilo".

"Kami komunitas paguyuban Reog Karanganyar membuat 'Orasi' yang dimaknai dengan 'Ora Sido Diklaim'. Cukup Indonesia saja yang memiliki Reog sebagai budaya asli Indonesia sebagai jati diri bangsa,"papar Anang Sarwanto,  koordinator komunitas paguyuban Reog Karanganyar, Minggu (10/4/2022).

Anang menegaskan reog merupakan salah satu keunikan budaya asli Indonesia yang patut dipertahankan sebagai kesenian asli Indonesia.

Di Karanganyar sendiri ada ribuan komunitas  reog yang sudah turun temurun. Anang melihat klaim sepihak ini akibat kurang pengawalan (pemerintah).

Dirinya menegaskan seniman sendiri merupakan orang lapangan. Masalah adminiatrasi atau urusan pendaftaran budaya Indonesia bukan kewenangan para seniman, namun kewajiban pemerintah. 

"Mungkin pemerintah sedang sibuk dengan urusan minyak goreng dan pertamina mungkin.  Sehingga tidak fokus pada seni tradisi," tegasnya.

Sementara itu Anung Marwoko,  Wakil Ketua DPRD Karanganyar sampaikan pihaknya telah menerima aspirasi dari paguyuban seniman reog ponorogo di Karanganyar.

"Dan kami sangat mengapresiasi atas jiwa nasionalisme para seniman," imbuhnya.


Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko diangkat diatas Reog usai menerima pernyataan sikap para seniman terhadap sikap Malaysia (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

Ditambahkan Anung apa yang menjadi aspirasi mereka sudah diterima. Nantinya segera dinotulenkan dan dikirimkan pada Kemenko PMK. 

"Kami berharap pemerintah pusat untuk mendesak UNESCO agar segera menerbitkan bahwa reog Ponorogo yang menjadi budaya nenek moyang segera diterbitkan menjadi warisan budaya dunia tak benda," tandasnya. 

Dirinya sangat menyayangkan pada pemerintah pusat terkait klaim sepihak Malaysia. Dari beberapa informasi dari media, ternyata Reog baru di daftarkan ke Unesco pada 18 Februari 2022. Padahal keberadaanya sudah sejak jaman nenek moyang. 

"Jadi kami mendorong pemerintah pusat supaya dikerjar kepada Unesco untuk mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda,"jelasnya.

Editor : Bramantyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network