SGS 2025 Catat Transaksi Rp 3,1 Triliun di Surakarta, Buktikan Kota Jadi Pusat Ekonomi Solo Raya

Lituhayu
Solo Raya Great Sale hngga jelang akhir Juli, Surakarta berhasil membukukan transaksi lebih dari Rp 3,1 triliun dari 1,3 juta transaksi (Foto : iNewskaranganyar/Lituhayu)

SOLO, iNewskaranganyar.id -  Kota Surakarta kembali mencatatkan capaian luar biasa dalam gelaran Solo Raya Great Sale (SGS) 2025.

Hingga jelang akhir Juli, Surakarta berhasil membukukan transaksi lebih dari Rp 3,1 triliun dari 1,3 juta transaksi, menjadikannya sebagai kota dengan nilai dan frekuensi transaksi tertinggi di kawasan Solo Raya.

Capaian ini menegaskan posisi Surakarta sebagai pusat perputaran ekonomi aglomerasi Solo Raya sekaligus menjadi contoh suksesnya transformasi digital dan kolaborasi lintas sektor. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta sekaligus Ketua Panitia SGS 2025, Ferry Septha Indrianto, menyebut bahwa Surakarta tidak hanya berperan sebagai pionir, tetapi juga menjadi motor utama penggerak SGS tahun ini.

“Ini momentum penting yang menunjukkan bahwa kota ini memang dirancang sebagai pusat distribusi dan etalase produk lokal. Perputaran uangnya besar, keterlibatan pelaku usahanya tinggi, dan penerimaan masyarakat terhadap pembayaran digital sangat menggembirakan,” ujar Ferry, Selasa (29/7/2025).

Salah satu indikator kuat dari digitalisasi ekonomi di Surakarta adalah penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Tercatat lebih dari 619 ribu transaksi QRIS terjadi selama SGS berlangsung, dengan nilai mencapai Rp 1,25 triliun. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap sistem pembayaran digital yang cepat, aman, dan efisien.
Tak hanya dari sisi nilai ekonomi, Surakarta juga mencatatkan jumlah partisipasi pelaku usaha tertinggi sepanjang pelaksanaan SGS 2025. Sebanyak 3.440 tenant dan 4.544 merchant turut terlibat aktif, mulai dari pelaku UMKM, ritel modern, hingga pasar tradisional.

Partisipasi masif ini menurut Ferry memperkuat bahwa SGS bukan sekadar ajang diskon, melainkan sebuah ekosistem kolaboratif yang menggerakkan ekonomi lokal secara menyeluruh dan berkelanjutan.
SGS 2025 sendiri merupakan inisiatif strategis yang melibatkan tujuh kabupaten/kota di kawasan Solo Raya.

Tujuannya adalah untuk mendorong konsumsi lokal, memperluas akses pasar bagi produk daerah, serta memperkuat jaringan distribusi dan promosi bersama.

“SGS telah menjelma menjadi platform lintas batas yang menyatukan Solo Raya dalam satu semangat besar. Di tengah orkestra ekonomi ini, Surakarta berperan sebagai konduktor yang tak tergantikan,” pungkas Ferry.

Dengan pencapaian transaksi senilai Rp 3,1 triliun, Surakarta semakin mantap menempatkan diri sebagai kota penggerak ekonomi regional yang adaptif, inklusif, dan siap menyongsong masa depan digital.



Editor : Lituhayu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network