Mengintip Tradisi Desa Dlimas di Lereng Gunung Merapi, Berasal dari Pohon Delima Warna Kuning Emas

Ditya Arnanta
Gapura masuk Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, pintu masuk area tontonan tradisional bernuansa mistis (Foto: Bramantyo)

KLATEN, iNews.id - Nama Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini puluhan tahun lalu, masih merupakan lahan belantara yang dikenal angker.

Sehingga hamparan tanah itu dibiarkan kosong warga sekitarnya. Tetapi, sejak tahun 1970 an hingga kini menjadi menjadi ramai dan padat penduduknya, kenapa?

Karena pada tahun tersebut, ada salah satu warga yang menemukan sebuah pohon Delima aneh bin ajaib, batang pohon itu berwarna kuning emas.

Akhirnya, tanah wingit itu berubah menjadi ramai didirikan rumah dan ditempati warga.

“Apalagi sekarang setidaknya setiap hari Minggu, selalu ada tontonan tradisional, seperti kesenian tayub, ketopak, wayang kulit, ledekan dan seni tradisi lainnya” ujar Mitro Diharjo, sesepuh desa setempat.

Puncak dari keramaian tersebut pada waktu menjelah Bersih Desa (panen raya) dan Hari Jumat Wage pada Bulan Sura.

Pada saat itu, hampir semua seniman seni tradisional bernuansa ritual tumpleg bleg menjadi satu dan menggelar pentas masing-masing, selama beberapa hari. Alhasil, kini kemakmuran desa semakin terwujud.

“Keramaian saat itu terpusat dan berkaitan dengan tempat penemuan pohon delima emas, Arca Tanjungsari dan Payung Gilap” tambahnya.

Bagaimana kisah dibalik misteri yang terjadi di Desa delma itu ? sebelum ditemukan pohon delima emas, hamparan lahan itu masih rimbun, ditumbuhi beraneka pohon liar.

Sementara penduduk disekitar merasa sering terganggu dengan hal-hal mistis, seperti sering didengar suara ritihan wanita, tanpa wujud, suara lengkingan yang memekakkan telinga dan suara lelaki yang meraung-raung sesambat.

Hingga suatu saat ada salah satu sesepuh desa yang bermimpi atau mendapat petunjuk gaib, bahwa semak itu bisa dibersihkan, jika ingin mengusir suara-suara gaib yang mengganggu dan menakutkan itu.

“Maka secara gotong royong semak belukar itu dibersihkan warga sekitar. Nah, saat itulah ada warga yang menemukan pohon delima yang batangnya berwarna kuning emas, 2 arca.

“Malam harinya sesepuh desa yang dianggap orang ‘pinter’ mendapat wangsit agar dua arca itu jelmaan putri bangsawan Kerajaan Majapahit, bernama Roro Tunjungsari dan Roro Payung Gilap yang tersesat, supaya dirawat dengan cara ritual dan dijadikan satu punden dengan pohon Delima Emas tadi” ceritanya.

Sejak saat itulah, semak belukar yang angker itu berubah menjadi desa yang bernama Desa Dlimas.

Bahkan, lokasi berkumpulnya temuan benda-benada mistis itu, kini banyak dikunjungi orang untuk ngalab berkah dan jika ada yang terpenuhi keinginannya, mereka percaya semua itu atas hasil tirakatnya disana.

“Maka untuk menyampaikan ucapan syukur, lalu menggelar salah satu kesenian tradisional, seperti yang sudah disebutkan tadi. Sehingga wajar jika hampir setiap minggu disana ada tontonan seni tradisonal”ujarnya.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network