
KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar mencatat kenaikan signifikan dalam angka konsumsi air bersih selama periode libur Hari Raya Idulfitri tahun ini.
Data sementara yang dihimpun PUDAM Tirta Lawu menunjukkan adanya peningkatan sebesar 7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto, mengungkapkan bahwa lonjakan konsumsi air ini terpusat di wilayah timur Kabupaten Karanganyar.
Area yang mengalami peningkatan permintaan air meliputi Jumantono, Jumapolo, Jatiyoso, Jenawi, Kerjo, dan Ngargoyoso.
"Kenaikan konsumsi air ini didominasi oleh wilayah timur, seperti kawasan 4J (Jumantono, Jumapolo, Jatiyoso, Jenawi), Kerjo, dan Ngargoyoso. Fenomena ini kemungkinan besar disebabkan oleh arus balik mudik yang tinggi ke kampung halaman," jelas Prihanto pada iNewskaranganyar. id, Selasa (8/4/2025).
Sebaliknya, Prihanto menambahkan, tren yang berbeda justru terjadi di wilayah barat Karanganyar, termasuk Colomadu, Jaten, dan Ngringo.
Kawasan perkotaan ini justru menunjukkan penurunan angka konsumsi air selama libur Lebaran.
"Untuk daerah perkotaan, kami justru mencatat adanya penurunan konsumsi," tuturnya.
Secara keseluruhan, Prihanto memastikan bahwa pelayanan air bersih kepada masyarakat selama libur Lebaran berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan berarti.
Kelancaran ini, menurutnya, tidak terlepas dari langkah antisipasi yang telah dilakukan PUDAM Tirta Lawu dengan memanfaatkan tambahan pasokan air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas.
"Alhamdulillah, tahun ini kami tidak menemui kendala dalam pelayanan. Jika sebelumnya ada sedikit isu di Perumnas Palur, namun hal tersebut sudah teratasi dengan aliran air dari Wosusokas sebesar 20 liter per detik," ungkapnya.
Pasca perayaan Idulfitri, PUDAM Tirta Lawu berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait pelayanan dan aspek teknis penyaluran air dari SPAM Regional Wosusokas.
Evaluasi ini akan mencakup penyesuaian tarif pembayaran dan besaran debit air yang akan dialirkan kepada pelanggan di masa mendatang.
"Saat ini, kami sedang melakukan evaluasi secara komprehensif. Terdapat perbedaan tarif yang signifikan antara harga air dari Wosusokas yang mencapai Rp 2.500 dan tarif PUDAM sebesar Rp 1.500, sehingga kami mengalami selisih minus Rp 1.000. Namun, mengingat air merupakan kebutuhan pokok masyarakat, kami akan tetap melayani sambil melakukan evaluasi dan mengajukan surat kepada pihak Provinsi terkait potensi peninjauan ulang tarif," jelas Prihanto.
Lebih lanjut, Prihanto menyatakan, "Untuk saat ini, kami akan mempertahankan debit aliran dari Wosusokas sebesar 20 liter per detik. Terkait dengan Instruksi Presiden (Inpres), rencananya akan kami implementasikan pada bulan Juni mendatang, di mana kita akan memanfaatkan sekitar 5 liter per detik dari Wosusokas, "ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, distribusi air bersih kepada pelanggan PUDAM Tirta Lawu mulai terbantu dengan beroperasinya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas sejak 25 Maret 2025.
SPAM Wosusokas merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memanfaatkan sumber air baku dari Waduk Gajah Mungkur.
Proyek ini bertujuan untuk melayani kebutuhan air bersih di empat wilayah Soloraya, yaitu Wonogiri, Sukoharjo, Solo, dan Karanganyar. Di Kabupaten Karanganyar, SPAM Wosusokas saat ini dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan di wilayah Perumnas Palur Ngringo.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait