Berembus Isu Musdalub Pasca Kekalahan Partai Golkar di Pilkada Karanganyar, Kader: Tidak Sembarangan
KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Rumor desakan digelarnya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Karanganyar menyusul penyusutan perolehan kursi Legislatif saat Pileg lalu dan kekalahan cabup yang diusulkan partai besutan Bahlil Lahadalia di Pilkada 2024 mulai beredar dikalangan partai berlogo beringin ini.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Aan Shopuanudin secara tegas menolak adanya Musdalub. Ia mengatakan, baik secara pribadi maupun sebagai kader Golkar yang berpedoman terhadap filosofi Karya dan Kekaryaan, ia mendukung mekanisme partai dijalankan secara benar.
Dimana Musda tetap digelar sesuai dengan SK yang berlaku, dengan peraturan organisasi yang ada.
"Tidak bisa sembarangan (Musdalub). Jadi saya tetap mendukung kepengurusan ini, sampai di akhir masa jabatan sebagai pengurus DPD Partai Golkar Karanganyar," papar Aan pada iNewskaranganyar.id, Rabu (18/12/2024).
Secara blak blakan, meski saat Pilkada 2024, dirinya tidak berada dalam gerbong partai yang mengusulkan kandidat sendiri, Aan mengaku tidak cocok dengan adanya Musdalub.
Pasalnya selain dirinya taat terhadap mekanisme organisasi, adanya Musdalub menimbulkan efek lebih buruk didalam organisasi. Dimana bila Musdalub digelar akan terjadi perpecahan didalam partai. Karena adanya muatan kepentingan.
"Secara pandangan kami, efek dari Musdalub lebih buruk. Saya lebih cocok biarkan masa kepengurusan partai selesai, baru dilakukan Muscab. Dibandingkan dengan misal dilaksanakan sesuai dengan isu itu," ujarnya.
Ia tidak menampik kemungkinan Musdalub itu digelar. Namun jauh lebih terhormat bila mekanisme partai dilaksanakan sesuai dengan tata aturan yang ada.
"Sebenarnya memungkinkan (Musdalub) semuanya itu memungkinkan. Tapi, partai akan lebih terhormat bila melaksanakan seluruh rangkaian sesuai dengan tata aturan yang ada. Dan kemungkinan Musda akan digelar awal 2025," ujarnya.
Yang terpenting saat ini, ungkap Aan, rekonsiliasi pasca Pilkada harus segera dilakukan. Rekonsiliasi ini harus segera dilakukan karena semuannya untuk kepentingan Partai Golkar.
"Dari pada menghembuskan isu Musdalub lebih baik saat ini kepentingannya merekonsiliasi semua, bagaimana golkar karanganyar bangkit dan jadi besar, itu yang penting dan jauh lebih utama, " ujarnya.
Senada, Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Karanganyar Bidang MPO (Media Penggalangan Opini) Yannuwar Faishal, mengatakan dirinya berharap tidak ada Musdalub.
Pasalnya, bila Musdalub digelar, kepercayaan publik pada Partai Golkar akan menurun. Dan kondisi tersebut bisa menghambat partai Golkar untuk menjadi partai besar di percaturan politik di Karanganyar.
"Saya sependapat biarkan kepengurusan ini selesai dulu. Jangan ada Musdalub. Karena kalau sampai ada Mudalub, publik tentu bisa menilai terjadi perpecahan di Golkar. Dan ini bisa menghambat partai menjadi besar di perhelatan politik di Karanganyar, khusunya di Pemilu mendatang, " ungkap Faisal. ***
Editor : Ditya Arnanta