Blusukan ke Pasar Karangpandan,Ahmad Luthfi Ngopi Bareng Warga di Warung Sembari Dicurhatin Pedagang

Muhammad Bramantyo
Blusukan ke Pasar Karangpandan, Ahmad Luthfi Ngopi Bareng Warga di Warung Sembari Dicurhatin Pedagang (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar - Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi  blusukan ke pasar tradisional Karangpandan. Ada momen menarik saat mantan orang nomer satu di jajaran Polda Jateng ini blusukan. 

Mendadak, Ahmad Luthfi masuk kedalam sebuah warung yang ada di dalam pasar. Didalam warung, pria murah senyum ini memesan secangkir kopi dan berbincang-bincang dengan para pedagang yang kebetulan ada didalam warung. 

Pada para pedagang, Ahmad Luthfi menanyakan banyak hal. Mulai ketersediaan barang dagangan hingga harga jual mereka. Momen itu dimanfaatkan para pedagang untuk curhat terhadap kondisi mereka. 

Bahkan para pedagang ini pun mengaku berat bila harus bersaing dengan online yang saat ini merebak. 

"Berat banget pak bersaing dengan online. Dengan adanya online, omzet jualan kami jadi menurun, " papar pedagang itu pada Ahmad Luthfi, Kamis (19/9/2024). 

Mendengar keluhan para pedagang, Ahmad Luthfi mengatakan di era digital ini persaingan pedagang pasar tradisional dengan online tak akan bisa dihindari.

Justru, ungkapnya, para pedagang pasar tradisional diajak terjun di dunia online untuk meningkatkan jumlah pembeli dan omset.

"Harus dibentuk klaster tersendiri. Pedagang dengan produk yang sama, diwadahi klaster yang sama. Perekonomian pedagang pasar ini tidak boleh mati," ungkap Ahmad Luthfi. 

Ia mengatakan belum semua pedagang pasar tradisional siap untuk berkompetisi di dunia online. Maka "Klaster Bakul Pasar" Tradisional itu menjadi jawaban.

Pedagang dengan produk yang sama diwadahi dan diberikan pelatihan khusus tentang teknik penjualan di era saat ini. 

Kemasan barang dagangan pun harus kreatif untuk menarik pembeli. Strategi itu perlu dikuatkan karena cara dagang di pasar tradisional dengan pasar online jauh berbeda.

Menurutnya, langkah-langkah itu mesti cepat dilakukan karena saat ini jumlah transaksi di pasar tradisional sudah mulai turun.

Ditambahkannya, setelah diwadahi klaster dan diberikan pelatihan, dinas terkait di Pemerintah kabupaten/kota maupun Provinsi mesti turun tangan. 

Ia mengatakan tujuannya. memberikan pendampingan agar pedagang pasar tradisional tetap eksis dan mampu bersaing.

"PKL ini kan kekuatan ekonomi kecil, tapi kalau dikalkulasi semuanya jadi besar. Bakul pasar tradisional, PKL dan UMKM inilah yang menjadi pondasi ekonomi," ujarnya.

Salah satu pedagang tempe di Pasar Karangpandan, Sutarni mengatakan saat ini jumlah penjualannya turun drastis. Meski harga masih dipatok dengan nominal yang sama, namun pendapatannya anjlok.

"Mungkin ekonomi baru susah ya pak. Pembeli yang datang sedikit. Harapanya, biar pembeli yang datang tambah banyak," harap Sutarni pada Ahmad Luthfi.

Sementara itu kedatangan Ahmad Luthfi disambut lantunan Sholawat dari para relawan pendukungnya. 

Tak hanya blusukan, Ahmad Luthfi membeli beberapa bahan pangan dari pedagang seperti pisang, tempe, cabai bahkan Ahmad Luthfi juga membeli bunga tabur.***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network