BATANG iNewskaranganyar.id - Bus Rosalia Indah berpelat nomor AD 7019 QA mengalami kecelakaan tunggal di Km 370 Tol Pemalang-Batang, tepatnya di Kabupaten Kendal, Kamis 11 April pagi. Dalam Insiden itu, merenggut nyawa tujuh orang penumpangnya.
Penyebab kecelakaan maut ini diduga karena sopir PO Bus Rosalia Indah mengantuk saat mengemudi. Akibatnya, saat bus yang membawa 32 penumpang itu melaju dari arah Jakarta di lajur kiri, bus keluar jalur di Km 370+200.
Aparat kepolisian Dirlantas Polda Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan sopir bus PO Rosalia Indah berinisial JW sebagai tersangka.
JW ditetapkan tersangka lantaran diduga lalai mengendarai bus hingga sebabkan kecelakaan tunggal yang menewaskan tujuh penumpang pada Kamis 11 April 2024 pagi.
"Kami dari pihak Polda Jateng khususnya Polres Batang telah melakukan penyelidikan dan meningkatkan menjadi penyidikan, dan hari ini kita telah tetapkan tersangka terhadap sopir bus dengan inisial JW," kata Dir Lantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan saat ditemui di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Jawa Tengah, Jumat (12/4/2024).
Sonny menjelaskan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah melakukan gelar perkara dan pemeriksaan saksi sebanyak tujuh orang. Selain itu, ia berkata, penetapan tersangka didaaari atas dua alat bukti sebagaimana Pasal 104 KUHAP.
"Ini pasal yang disangkakan adalah Pasal 310 Ayat (2), (3) dan (4) dengan sanksi pidan maksimal 6 tahun," terang Sonny.
Sonny berkata, sopir bus mengakui lalai telah berkendara dalam kondisi lelah. "Bahwa pengemudi mengakui bahwa yang bersangkutan kelelahan kemudian terjadi mengantuk sesaat atau microsleep di KM 370," ucap Sonny.
Sejarah Rosalia Indah
Kecelakaan Bus Rosalia Indah saat arus mudik lebaran yang membawa korban jiwa ini mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya otobus yang bermarkas di Palur, Jaten, Karanganyar ini salah satu perusahaan Otobus yang menerapkan keselamatan penumpang cukup tinggi.
Otobus ini didirikan oleh Yustinus Soeroso atau biasa dipanggil Pak Roso. Lewat sentuhan tangannya, Rosalia Indah maju pesat.
Karena menerapkan standar keselamatan para penumpangnya, otobus satu ini cukup aktif melakukan peremajaan bus-bus miliknya. Tak heran bila otobus satu ini sangat akrab disapa Sultan Palur.
Suroso atau pak Roso mendirikan otobus ini dari nol. Jatuh bangun sudah dirasakan pak Roso saat mendirikan PO Rosalia Indah.
Awalnya banyak yang mengira sang pemilik berasal dari orang berada. Namun, Soeroso mengungkapkan, dirinya terlahir dari keluarga kurang mampu.
"Seorang Soeroso itu sebenaranya Cah Deso. Anaknya petani tak punya lahan sawah, buruh tani. Itulah kondisi saya sebenarnya," ujar Yustinus Soreoso dilansir dari kanal YouTube PerpalZ TV.
Dia menuturkan di masa kecil dirinya anak yang kurang beruntung. Keadaan orang tua yang hidup pas-pasan harus menghidupi enam orang anak.
"Di situ saya termotivasi untuk hidup dan sekolah mandiri, sehingga apa yang saya rasakah saat itu kalau sudah dewasa harus pergi dari rumah dalam artian mengembangkan masa depan saya," katanya.
Soeroso mulai mencari pekerjaan di kota, namun susah. Apalagi ijazah pasa-pasan. Akhirnya menjadi kondektur bus.
"Jadi kondektur orang tidur kita melek. Berangkat jam 3 malam, dan jam 8 malam baru pulang. Itu saya rasakan bersama keluarga," ujarnya.
"Pelan-pelan dengan bekerja semangat keras dan keluarga berdoa memohon kepada Tuhan agar diberi pekerjaan lebih baik. Ya seperti orang-orang sesok mangkat, sore mulih," katanya.
Atas pertimbangan itu, dia memutuskan untuk menjadi agen bus PO Timbul Jaya. Berkat keuletan dan kejujurannya, Soeroso dipercaya mengelola satu bus.
"Di sini cari penumpang sendiri, jadi calo sendiri, agen sendiri. Berkat kerja keras bus akhirnya ditambah. Dari pegang satu sampai 36 bus," kata Soeroso.
11 tahun bersama PO bus Timbul Jaya menjadi menjadi cikal bakal Rosalia Indah. "Saya sangat berterima kasih kepada Timbul Jaya. Sampai sekarang saya menghargai Timbul Jaya menghargai hingga berkembang sampai saat ini," ujar pria bersahaja ini.
Soeroso mengungkapkan saat di Timbul Jaya dirinya sempat menjadi kepala unit Solo dan Jawa Timur.
"Saya bekerja mengalir saja. Sesuai prosedur tidak aneh-aneh. Saya dipercaya hampir 90 persen, (keputusan) saya yang menentukan. Bos tahunya beres ada setoran bus," katanya.
Pada 1983, Soeroso punya ide untuk melayani penumpang yang baru turun dari bus Sumatera ke Jawa. Saat itu, tidak ada angkutan terusan yang mengantarkan mereka ke masing-masing daerah tujuan.
"Saya inisiatif kredit kendaraan sendiri, dinaikkkan travel. Ternyata bagus, pada 1984 bertambah dua unit," ujarnya ayah tiga anak ini.
Dibantu sang istri Yustina Rahyuni, Soeroso mengoperasikan dan mengelola layanan travel dengan armada pertama Mitsubishi Colt "Bibit Kawit" melayani trayek Surakarta (Solo)–Blitar. Kemudian mengembangkan trayek melayani Yogyakarta–Surabaya, dan Yogyakarta–Blitar/Malang.
Nama Putrinya
Yustinus Soeroso pemilik PO Rosalia Indah Jatuh bangun saat awal merintis perusahaan otobus miliknya (Foto: iNews.id)
"Kenapa namanya Rosalia. Saya tidak banyak berpikir panjang, karena di hadapan anak saya nomor satu namanya Ana Rosalia. Saya ambil nama Rosalia (Dikasih Indah di belakangnnya)," katanya.
Pada 1991, Rosalia Indah mulai mengubah orientasi layanan bus yang pada awalnya pada layanan AKDP menjadi AKAP.
"Saya lihat ada peluang yang baik dan menguntungkan saya ambil," ujarnya.
"Saya tidak terlalu banyak berpikir yang tinggi-tinggi, apa yang bisa kita lakukan, apa yang kita lihat, apa yang bisa dilakukan ya saya jalani. Saya tak punya modal hanya punya 29 unit travel," kata Soeroso.
Dia mengambil cicilan satu bus pada 1991 dan menguntungkan. "Pada era itu pendapatan bus maksimal. Saat itu pendapatan bus satu, cicilan untuk dua bus bisa dilakukan," ujarnya.
Untuk menajemen keuangan Soeroso menyerahkan kepada sang istri sehingga lebih baik.
"Saya tidak pernah pegang uang dari zaman masih kondektur. Urusan duit adalah ibu. Makanya duit utuh. Karena ibu tuh tidak pernah shopping. Kehebatan Rosalia Indah itu adalah Bu Roso," ujar Soeroso memuji sang istri.
Seiring perjalanan waktu, PO Roesalia Indah semakin berkembang. Pada 10 April 2015, Rosalia Indah berubah menjadi perusahaan Perseroan Terbatas berbadan hukum dengan nama PT Rosalia Indah Transport.
Jumlah trayek yang dilayani pun bertambah. Pada September 2021, selain memiliki ratusan armada bus Rosalia Indah memiliki armada Double Decker 21 unit.
Ini membuat Rosalia Indah mendapatkan penghargaan rekor MURI pada 30 September 2021 sebagai "Perusahaan Otobus AKAP yang Memiliki Armada Double Decker Terbanyak dengan Pelayanan Pramugara-Pramugari di Indonesia". ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait