Sidak Gedung RSUD Senilai Rp27,7 Miliar, 2 Wakil Ketua Dewan Ngelus Dada Lihat Pasien Masih Antri

Bramantyo
Sidak Bangunan Baru RSUD Karanganyar senilai Rp27,7 miliar, 2 Wakil Ketua DPRD Karanganyar Sampai Ngelus Dada masih melihat Pasien Antri Ambil obat sampai Berjam-Jam (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Dua Wakil Ketua DPRD Anung Marwoko dari Fraksi Partai Golkar dan Tony Hatmoko dari Fraksi Partai Kebangkitan bangsa (PKB) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kartini Karanganyar. 

Sidak yang dilakukan sekira pukul 13.00 WIB ini dilakukan karena keduannya ingin melihat dari dekat bagimana pengoperasional bangunan baru RSUD yang baru saja di resmikan PJ Bupati Timotius Suryadi ini.

Alangkah terkejutnya kedua pimpinan DPRD ini saat mendapati gedung A bangunan baru RSUD senilai Rp27,7 miliar yang baru saja diresmikan ini masih dalam keadaan kosong. 


2 Pimpinan Dewan terkejut melihat gedung baru RSUD senilai Rp27,7 miliar masih belum difungsikan (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

 

Melihat bangunan baru gedung RSUD yang diresmikan pada 29 Desember 2023 masih dalam keadaan kosong, mendorong keduannya ingin masuk kedalam. Awalnya, keduanya tak bisa masuk dikarenakan pintu otomatis RSUD Kartini masih dalam keadaan terkunci. Bahkan keduannya sempat melihat kedalam mencari apakah didalam ruangan ada orang didalamnya.

Namun usaha itu nihil. Tak ada siapapun didalam ruangan. Akhirnya keduannya berjalan kearah samping dan melihat ada pintu dari bangunan baru itu yang tidak terkunci. Kemudian, keduannya masuk kedalam. Dan didalam, keduannya benar-benar terkejut melihat bila bangunan baru yang diresmikan ini belum dioperasionalkan.


2 Pimpinan Dewan ini sampai mencoba melongok kedalam, namun tak ada satupun orang didalam ruangan gedung baru RSID Karanganyar (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

 

Padahal, saat diresmikan, pihak RSUD berjanji sehari setelah diresmikan, gedung yang difunsikan untuk pelayanan pasien ini langsung digunakan. Tak hanya berenti didepan pelayanan pasien, keduannya masuk kedalam ruangan. Didalam ruangan, keduannya kaget karena AC pendingin di ruangan itu menyala.

"Weh, ini ruangan kosong, tapi ACnya menyala. Wah ini pemborosan listrik,"papar Wakil Ketua Anung Marwoko saat mengetahui AC diruangan kosong menyala.

Kemudian keduannya berjalan kearah pintu disebelah utara. Begitu pintu itu didorong, ternyata pintu itu mengarah ke bangunan lama dari RSUD Kartini. dari kejauhan, keduannya melihat banyak pasien yang tengah mengantri ditempat pengambilan obat.

Awalnya keduannya hanya melihat-lihat pasien yang tengah mengantri. Namun, keduanya melihat ada warga yang sudah berumur lanjut ditemani seorang perempuan yang kelihatannya keluargannya itu tengah mengantri.

"Ibu lagi antri apa,"tanya Anung mengawali perbincangan, Rabu (10/1/2024).

"Ini lagi mengantar ibu saya mengantri mengambil obat,"ujar perempuan yang diketahui bernama Wiwik itu sambil menengok ke ibunya yang duduk disampingnya.

Anung pun bertanya tentang pelayanan rumah sakit milik Pemkab Karanganyar itu pada Wiwik. Dan Anung sangat terkejut setelah mengetahui kalau kedua warga Jumantono ini sudah menunggu sejak pukul 6.00 WIB.

"Bagaimana pelayanan di RSUD ini bu. Ibu mengantri sudah lama apa barusan,"tanya Anung.

“Saya berangkat dari rumah jam 6 pagi. Sampai RSUD jam 7, terus mengantri. Sampai sekarang masih nunggu obat,”ungkap Wiwik sembari menunjukan karcis mengantri.

Ia mengatakan dirinya berangkat ke RSUD diantar Ambulance milik relawan. Dia datang ke RSUD untuk ibunya kontrol pasca operasi tangan. Tak hanya mengantri lama di tempat pengambilan obat, sejak dari pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan, dia harus menunggu dua jam lebih. Setelah kontrol, diapun harus kembali mengantri ditempat pengambilan obat.

“Kalau saya tidak capek. Tapi saya kasihan sama ibu saya yang habis operasi harus mengantri terlalu lama ditempat pengambilan obat. Pasti sudah capek sakit lagi,"ungkap Wiwik pada Anung. 

Hal serupa juga diungkapkan Tri Surati pasien asal Matesih. Tri Surati mengatakan, dia datang ke RSUD sejak pukul 8.00 WIB. Kedatangannya ke RSUD untuk konsultasi ke dokter spesialis Syaraf.

Namun hingga pukul 13.30 WIB, dirinya belum bisa pulang karena masih mengantri mengambil obat.

"Dari jam 8.00 sampai sekarang belum juga bisa pulang ke rumah, masih mengantri,"ungkap Tri Surati.

Mendengar keluhan pasien, kedua Wakil Ketua DPRD ini sampai ngelus dada melihat pemandangan seperti ini. Bagimana tidak, meski sudah digelontorkan dana cukup besar untuk membangun gedung baru, namun pemandangan (Antrian Pasien) masih saja terlihat.

Anung meminta manajemen RSUD segera membenahi sistem layanan rawat jalan. Dia meminta agar Gedung A RSUD Karanganyar yang sudah diresmikan sejak Desember kemarin oleh Penjabat (Pj) Bupati Timotius Suryadi segera dioperasionalkan.

Padahal gedung tersebut digadang-gadang bisa mengurai persoalan antrean panjang layanan rawat jalan.

“Ini cukup aneh, diresmikan tapi belum dioperasikan. Kami meminta agar Gedung A segera dioperasikan,” kata Anung.

Anung menilai perencanaan dalam membangun Gedung A RSUD Karanganyar kurang matang. Ini terlihat di lantai dua gedung A. Dimana, di gedung A itu, ternyata hampir semua ruangan di lantai dua diperuntukkan rapat. Seharusnya, ungkap Anung, lantai 2 di Geduang A itu bisa dipergunakan untuk pasien.  

"Ini perencanaan yang salah atau bagaimana. Ada dua ruang aula berukuran lumayan besar di lantai dua. Samping-sampingnya ada enam ruang rapat. Lantai II didominasi ruangan fasilitas non pasien," terang Anung.

"Ruang rapat juga seharusnya enggak berlebihan sampai delapan ruang termasuk aula. Mau buat konser?"ungkapnya.

Sementara itu Tony Hatmoko menambahkan, RSUD belum memiliki fasilitas fisioterapi. Harapannya, RSUD menyediakannya di gedung A.

"Misalnya setelah lomba olahraga mengalami cidera, RSUD dapat menanganinya lewat terapis di sini," katanya.

Ia mengatakan fakta lain dari sidak ini pun terungkap. Dimana dalam pelayanan pasien rawat jalan masih satu pintu. Artinya, pendaftaran online maupun offline tak membantu pasien mendapatkan layanan lebih cepat. 

Awalnya, kedatangan dua Wakil Ketua DPRD ini tidak diketahui pihak manajemen RSUD. Namun, begitu tahu ada inspeksi mendadak yang dilakukan pihak DPRD, merekapun memberikan penjelasan secara gamblang. Termasuk mengapa geduang A yang sudah diresmikan, namun hingga saat ini belum dioperasionalkan..

Direktur Utama RSUD Karanganyar, dr Arif Setyoko mengatakan gedung A diupayakan operasional bulan depan. Terdapat sejumlah kendala menghambat penggunaan geduang A.  Diantarannya, belum tersedia taman parkir, instalasi sarpras belum beres dan lain sebagainya. Mengenai antrean lama untuk pasien rawat jalan, ia mengakui hal itu.

"Sistemnya masih satu pintu baik online maupun offline pendaftaran. Nanti di gedung A setelah semua siap, sistem pendaftaran pasien rawat jalan juga akan membaik,"jelasnya. ***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network