PUDAM Tirta Lawu Gelar FGD, Bahas Kelangsungan Kerjasama 35 Desa Pemilik Mata Air Hingga SPAMDes

Bramantyo
PUDAM Tirta Lawu Gelar FGD, Bahas Kelangsungan Kerjasama 35 Desa Pemilik Mata Air Hingga SPAMDes (Foto: Ist)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas tentang pengelolaan air bersih.

Dalam FGD yang digelar di Semarang ini, PUDAM Tirta Lawu mengundang sebanyak 35 Kepala Desa yang memiliki sumber mata air. Sumber mata air yang tersebar di 35 Desa di Kabupaten Karanganyar inilah yang selama ini pemasok utama air bersih ke pelanggan PUDAM Tirta Lawu.

Focus Grup Discusion tersebut FGD tersebut dipimpin secara langsung oleh Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Prihanto SE MM.

Pada iNewskaranganyar.id, Dirut PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Prihanto  menyampaikan tujuan FGD ini terkait kelangsungan kerjasama pengelolaan air bersih yang selama ini dipergunakan PUDAM Tirta Lawu Karanganyar untuk kepentingan masyarakat banyak. 

"Selama ini reservoar PUDAM Tirta Lawu berada di 35 Desa tersebut. Dan dalam FGD yang kami gelar, kami mengundang 35 Kepala Desa pemilik sumber mata air yang selama ini dipergunakan oleh PUDAM. Tujuannya, menjalin kelangsungan kerjasama pengelolaan air dari sumber mata air demi kepentingan masyarakat Karanganyar. Bukan untuk kepentingan PUDAM Tirta Lawu pribadi,"papar Prihanto, Jumat (29/12/2023).


PUDAM Tirta Lawu Gelar FGD Undang 35 Desa Pemilik sumber mata air yang selama ini pemasok utama air bersih bagi pelanggan PUDAM Tirta Lawu Karanganyar (Foto: Ist)

 

Ia mengatakan, FGD tak sebatas menjalin kelangsungan kerjasama pengelolaan air, namun menggagas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat bagi daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan PUDAM Tirta Lawu.

Diharapkan dari Program Pamsimas ini, akan melahirkan kelompok-kelompok pengelola SPAM Pedesaaan (SPAMDes). 

"Secara mandiri, Pamaskarta mengatur distribusi air minum dari dan untuk komunitas dan berkontribusi dalam implementasi Water Safety Plan (WSP) atau Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) di Kabupaten Karanganyar,"papar pria Kharismatik ini. 

"Kelompok Pamaskarta di setiap kabupaten di Karanganyar terdiri dari beberapa kelompok pengelola SPAMDes (Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Pedesaan) dengan karakteristik yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Rencananya pertengahan Januari 2024 lebih dimatangkan kembali tata cara kelola spam pedesaan,"imbuhnya.

Tak terhenti disitu saja, PUDAM Tirta Lawu ini, ungkap Prihanto, bakal mengajarkan tata perijinan Pamsimas. Termasuk tata kelola keungan dan bagaimana kedalaman pompa sumur.

Ia mengatakan permasalahan yang banyak terjadi setelah SPAMDes terbangun yakni keberlanjutan program. Pada umumnya, ungkap pria murah senyum ini, pengelola SPAMDes terkendala dukungan finansial untuk membiayai investasi yang dibutuhkan dalam peningkatan kemampuan pelayanan, serta pengembangan sumber daya manusia. 

"Pengelolaan jaringan SPAMDes tergantung pada kemandirian pengelola, dukungan masyrakat pengguna air, dan pendampingan Pemerintah. Karena kondisi ini, sistem pengelolaan SPAMDes di setiap kelompok pengelola sangat bervariasi. Pola pendampingan Pemerintah ini untuk mewujudkan keberlanjutan SPAM berbasis masyarakat. Sehingga karekteristik masing-masing kelompok pengelola perlu diperhatikan,"paparnya. ***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network