KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Sosok Juliyatmono, mantan Bupati Karanganyar dua periode ini, 2013—2018 dan 2018—2023 ini benar-benar merintis karir politiknya dari nol.
Sebelum terjun kedunia politik, pria kelahiran Karanganyar tepatnya Desa Kaliboto, Kecamatan Tasikmadu, pada 29 Juli 1966, sempat mengajar sebagai guru di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Jiwa mengajar yang dimiliki Juli - panggilan akrabnya- sangat dijiwainya. Juli pun pada tahun 1997 hingga 1999 tercatat sebagai Pegawai Departemen Agama Kabupaten Karanganyar (1997—1999).
Mantan Bupati Juliyatmono (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Eforia reformasi inipun membuat ayah dari Ilyas Akbar Almadani hasil pernikahannya dengan Siti Khomsiyah, tertarik ikut terjun kedunia politik. Sebelum bergabung ke Partai Golkar, awalnya Juliyatmono hendak bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Bahkan, lulusan S3 ilmu hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta sempat ikut mendeklarasikan berdirinya partai PAN di Karanganyar.
Namun, pertemuannya dengan almarhum Suparno, Ketua Partai Golkar Karanganyar era sebelum Juliyatmono menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar ini merubah segalannya. Saat itu, Suparno melihat potensi seorang pemimpin ada pada Juliyatmono.
Akhirnya, Suparno yang era Tahun 1997 - 1999 juga menjabat sebagai Ketua DPRD Karanganyar ini pun menawarkan pada Juliyatmono untuk gabung ke Partai Golkar. Juli pun menerima tawaran bergabung ke Partai Golkar dan meninggalkan PAN.
Keputusannya untuk bergabung ke Partai Golkar, tentu saja berimbas terhadap status Juli sebagai pedawau di Departemen Agama Kabupaten Karanganyar. Juli pun memutuskan untuk mundur dan fokus membangun karir politiknya.
Semasa mudannya, Juliyatmono sangat aktif ikut berorganisasi. Selain pernah menjabat sebagai ketua Pemuda Muhammadiyah Karanganyar, Juliyatmono ini pun pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KNPI dan Wakil Ketua AMPI Kabupaten Karanganyar.
Karena aktif di organisasi kepemudaan, Juliyatmono pun mendapatkan tiket untuk menjadi anggota DPRD. Meski tergolong wajah baru, namun Juliyatmono dipercaya menjadi Sekretaris FKP DPRD Kabupaten Karanganyar (1997—1999).
Sejak itulah, karir politik Juliyatmono begitu cemerlang. Di tahun 1999, Juliyatmono menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Karanganyar hingga tahun 2004. Dan ditahun 2004 hingga 2009,posisi Ketua DPRD Karanganyar berhasil diraihnya.
Namun diera 2009 hingga 2013, Juliyatmono hanya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar. Sebelum akhirnya di tahun 2013—2018 Juliyatmono menggantikan Rina Iriani sebagai Bupati Karanganyar.
Kemenangan Juliyatmono diperiode pertama berpasangan dengan almarhum Rohadi Widodo cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, saat itu Juliyatmono mampu mengalahkan calon petahana Paryono yang saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati diera kepemimpinan Rina Iriani.
(Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Sukses memimpin di periode pertama, Juliyatmono inipun kembali dipercaya masyarakat Karanganyar untuk kembali menjabat sebagai Bupati berpasangan dengan Rober Christanto. Di perioden kedua, Juliyatmono mengalahkan mantan patnernya yang maju dalam pencalonan, Rohadi Widodo.
Ia menamatkan pendidikan di SD Negeri 1 Kaliboto. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di MTs Negeri. Pada tahun 1983, ia lulus dari MAN Karanganyar. Kemudian menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta sekaligus menjadi mahasantri Pondok Hajjah Nuriyah Shabran. Ia lulus pada tahun 1993.
Ia mendapatkan gelar magister dari STIE Mitra Indonesia Yogyakarta pada tahun 2008. Di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliyatmono tercatat pernah aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah.
Dua Kali Mencalonkan Bupati
Sebelum resmi menggantikan Rina Iriani sebgai Bupati, Juliyatmono ini pernah ikut dalam hiruk pikuk pemilihan Bupati. Saat pemungutan suara belum dilakukan secara langsung, Juliyatmono pernah ikut dalam pencalonan.
Saat itu, Juliyatmono mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati mendampingi Sadewa yang maju sebagai calon Bupati. Namun dalam voting suara, pasangan Sadewa dan Juliyatmono tidak mendapatkan suara dari para anggota DPRD yang memiliki hak suara dalam pemilihan. Keduannya masih kalah jauh dengan sosok Rina Iriani dan Gunadi.
Akhirnya, saat itu yang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati adalah Rina Iriani dan almarhum KPH Sri Sadoyo Harjomiguno. Meski kalah, di pemilu pertama yang dilakukan secara langsung, Juliyatmono kembali maju dalam pencalonan.
Dipencalonan itu, Juliyatmono berpasangan dengan Kismiyadi. Juliyatmono pun kembali berhadapan dengan Rina Iriani yang saat itu berpasangan dengan Paryono. Seperti pemilu sebelumnya, Juliyatmono pun harus mengakui keunggulan Rina Iriani.
Baru, pada 2013, keinginan Juliyatmono untuk menjadi Bupati tercapai. Berpasangan dengan Rohadi, Juliyatmono secara mengejutkan mampu mengalahkan pasangan Paryono dan Dyah Sintawati.
Dua Kali Selamat dari Kecelakaan Pesawat
Sosok Juliyatmono sempat mengejutkan publik. Bagimana tidak, pria yang baru saja memiliki cucu ini, dua kali selamat dari kecelaaan pesawat. Padahal dua pesawat yang dinaikinya hancur.
Pengalaman yang tidak terlupakan terjadi saat pesawat Lion Air yang dinaikinya keluar dari landasan pacu lalu masuk ke area pemakaman di dekat Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo.
(Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Saat itu, pesawat Lion Air sudah dalam posisi mendarat dan menyentuh landasan pacu. Namun Juliatmono yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar merasakan laju pesawat bukannya melambat, namun semakin kencang. Tak ada pemberitahuan dari kru menambah kepanikan penumpang.
Seperti ada yang memerintahkan dirinya untuk menaikan kakinya, tak lama setelah, terdengar suara benturan keras. Namun benturan itu bukan pertanda bahwa pesawat berhenti. Di bawah pijakan kaki, bodi pesawat mulai terkoyak. Nisan-nisan kuburan terlihat di bawah pesawat.
Kepanikan semakin menjadi saat lampu pesawat padam. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, ia langsung menyambar tangan Kastono yang saat itu menjabat sebagai Sekertaris Daerah yang kebetulan satu pesawat dan duduk disampingnya untuk keluar dan menjauh dari pesawat.
Tak hanya sekali Juliatmono lolos dari maut. Sebelum insiden Lion Air, ia juga mengalami kejadian yang sama. Saat itu ia menaiki pesawat Garuda Indonesia. Saat itu pesawat mendarat di Sungai Bengawan Solo. Apalagi, saat itu ia sempat melihat seorang pramugari nekat membuka pintu pesawat dan melompat ke air. Meskipun akhirnya pramugari itupun meninggal dunia.
Awalnya, Juliatmono mengaku trauma. Namun ia berusaha keluar dari permasalahan itu agar tidak mengganggu pekerjaannya. Ia menyadari bahwa tuntutan pekerjaan tidak memungkinkan dirinya menjauh dari pesawat terbang.
Kandidat Gubernur Jawa Tengah
Pasca mengundurkan diri dari jabatan Bupati Karanganyar menyusul keputusannya maju sebagai calon anggota DPR RI, sosok Juliyatmono masih menarik perhatian masyarakat Karanganyar.
Mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono dikabarkan bakal diusung Partai Golkar menjadi calon Gubernur Jawa Tengah. Kuatnya kabar bila mantan orang nomer satu itu bakal diusung maju di Pilkada Jawa Tengah muncul, menyusul keikutsertaan Juliyatmono dalam pembekalan kader partai Golkar yang dikhususkan untuk kader yang diusung maju di Pilkada setelah Pileg dan Pilpres selesai.
Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar yang juga putra dari Juliyatmono, Ilyas Akbar Almadani membenarkan kabar tersebut. Menurut Ilyas, selain dirinya yang diundang, mantan Bupati Karanganyar yang kebetulan ayahnya itupun diundang dalam pembekalan tersebut.
Dan pembekalan yang dilakukan langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartato ini dikhususkan untuk kader yang nantinya diusung maju dalam Pilkada.
"Pembekalan itukan di khususkan calon-calon yang dicalonkan jadi kepala daerah,"papar Ilyas baru-baru ini.
Harta Kekayaan
Dua periode, Juliyatmono menjabat sebagai Bupati Karanganyar. Selama 10 tahun, harta kekayaan Juliyatmono bertambah. Dari data LHKPN, total kekayaan Juliyatmono selama 10 tahun menjadi Bupati Karanganyar sebanyak Rp9.928.183.296
(Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Terakhir kali, Juliyatmono melaporkan harta kekayaan pada 2022. Belum diketahui secara pasti di 2023 berapa saat ini kenaikan harta kekayaan Negara yang dimiliki Juliyatmono. Dari total harta kekayaan Juliyatmono, terbesar disumbang dari tanah dan bangunan mencapai Rp9.074.800.000
Untuk lebih lengkap, berikut rincian total kekayaan Bupati Karanganyar, Juliyatmono
- Tanah dan bangunan Rp9.074.800.000 terbesar di beberapa daerah antara lain;
- Tanah seluas 1823 m2 di Kab Kota Karanganyar, hasil sendiri senilai Rp200.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 980 m2/600 m2 di Kab Kota Karanganayar, hasil sendiri senilai Rp3.480.000.000
- Tanah seluas 8500 m2 di Kab Kota Karanganyer hasil sendiri senilai Rp2.000.000.000
- Tanah seluas 160 m2 di Kab Kota Karanganyer, hasil sendiri senilai Rp300.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 980 m2/600 m2 di Kab Kota Karanganayar, hasil sendiri senilai Rp3.480.000.000
- Tanah seluas 8500 m2 di Kab Kota Karanganyer hasil sendiri senilai Rp2.000.000.000
- Tanah seluas 160 m2 di Kab Kota Karanganyer, hasil sendiri senilai Rp300.000.000
- Tanah seluas 254 m2 di Kab Kota Karanganyer, hasil sendiri senilai Rp500.000.000
- Tanah seluas 254 m2 di Kab Kota Karanganyer, hasil sendiri senilai Rp250.000.000
- Tanah seluas 2737 m2 di Kab Kota Karanganyer hasil sendiri senilai Rp1.094.800.000
Sementara, alat transportasi dan mesin mencapai total Rp70.900.000 dengan rincian;
- Mobil, Nissan Terrano Jeep tahun 2004, hasil sendiri senilai Rp47.000.000
- Motor, Yamaha Mio tahun 2008, hasil sendiri senilai Rp2.700.000
- Motor, Honda tahun 2013, hasil sendiri senilai Rp3.200.000
- Motor, Honda tahun 2015, hasil sendiri senilai Rp3.000.000
- Motor, Honda CBR tahun 2011, hasil sendiri senilai Rp15.000.000
- Adapun harta bergerak lainnya sebesar Rp183.124.246, surat berharga nihil, kas dan setara kas Rp599.124.246.
Itulah sekelumit profil Juliyatmono mantan Bupati Karanganyar. Ikuti beira menarik lainnya hanya di iNewskaranganyar.id ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait