MUAROJAMBI, iNewskaranganyar.id - Satu bulan sudah kabut asap menutupi hutan di Jambi. Kabut asap itu dipicu kebakaran lahan tak kunjung padam di Jambi.
Sejak terjadinya kabut asap yang dipicu kebakaran lahan, membuat tim Satgas (kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Jambi terus berupaya menabur ribuan liter cairan garam ke sejumlah awan yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan.
Untuk itu, dengan menggunakan pesawat khusus tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) berusaha memodifikasi cuaca agar langit Jambi turun hujan.
(Foto: Azhari/MPI)
Usai terbang, petugas berusaha menemukan awan cumulonimbus untuk ditaburi ribuan liter cairan garam khusus di langit Muarojambi dan sekitarnya.
"Operasi TMC ini sudah dilakukan Satgas Karhutla Jambi sudah berlangsung sejak awal Oktober ini," ungkap Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Muarojambi, Jambi, Sri Utami, Sabtu (7/10/2023).
Namun, katanya, penyemaian garam tersebut tergantung adanya awan cumulonimbus.
"Selain itu, ketepatan awan dan kondisi arah angin yang mempengaruhi timbulnya hujan," tukas Sri.
Menurut dia, nantinya hasil penyemaian garam tersebut akan menimbulkan hujan ringan hingga sedang dengan durasi kurang dari satu jam.
"Satu kali penyemaian tersebut terdapat 1.500 liter cairan garam untuk dituangkan ke sejumlah awan yang berpotensi adanya hujan," tandasnya.
Rencananya, penyemaian garam ini akan terus dilakukan petugas dan berharap hujan buatan bisa terjadi dan membasahi Jambi.
***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait