TASIKMALAYA, iNewskaranganyar.id - Gunung Galunggung salah satu gunung yang ada di Provinsi Jawa Barat. Gunung Galunggung terletak di Tasikmalaya atau 17 KM dari pusat Kota Tasikmalaya.
Gunung Galunggung memiliki ketinggian 2240 meter dpl. Untuk Untuk mencapai bibir kawah Gunung Galunggung, dibangun sebuah tangga yang memiliki 620 anak tangga.
Berbeda dengan gunung lainnya di Jawa Barat, Gunung Galunggung memiliki 2 puncak yaitu Puncak Dinding Ari dan Puncak Beuticanar, kedua puncak tersebut dapat dijangkau dengan cara mendaki melalui jalur yang tersedia.
Di wilayah ini terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain objek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani.
Objek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 - 1.500 meter dan Hutan Ericaceous kurang lebih 1.500 meter. Dibalik keindahaan Gunung Galunggung, ada mitos tersendiri yang menyelimuti Gunung Galunggung.
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada 1818, ditandai dengan kemunculan suara gemuruh dari bawah tanah yang terdengar cukup sering. Dikutip dari Wikipedia, Gunung Galunggung tak hanya sekali erupsi. Pada tahun 1894, diantara tanggal 7-9 Oktober saat itu, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas.
Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober 1894, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.
Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2–5 mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan.
Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440 m yang kemudian dinamakan Gunung Jadi. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 (VEI=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar.
Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 miliar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.
Mitos Gunung Galunggung
Gunung Galunggung diyakini memiliki ilmu pelet. Mitos ini cukup kuat dikalangan masyarakat Tasikmalaya. Tak heran bila ada keyakinan para sesepuh di lereng Gunung Galunggung yang mengatakan jangan pernah datang ke Gunung Galunggung.
Pasalnya, sekali datang, maka akan muncul kerinduan untuk datang kembali ke Gunung Galunggung. Masyarakat setempat meyakini adanya kekuatan gaib yang mampu memikat siapa saja untuk datang lagi ke Gunung Galunggung. Tak hanya itu, Gunung Galunggung ini pun memiliki pandangan gaib siapa saja yang memandangnya secara visual.
Secara kasat mata, siapa saja yang memandang ke arah Gunung Galunggung tersebut dari Kejauhan, maka Gunung Galunggung itu akan terlihat menampakan wajah seperti wajah seorang bayi yang lucu dan imut-imut.
Padahal, bila ditatap secara nyata, siapapun akan terkejut melihat penampakan Gunung Galunggung. Kekar, besar dan menyeramkan. Selain mitos tadi, masyarakat meyakini dahulunya dilereng Gunung Galunggung terdapat sebuah kerjaan besar yang pernah berdiri.
Kerajaan itu bernama Pasundan Galunggung yang tidak Pernah terjajah dan tidak pernah ditaklukan oleh Pemerintahan Kerajaan lainnya diseluruh dunia lalu. Termasuk oleh Kerajaan Pajajaran dan Majapahit. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait