Pembunuhan Sadis Dosen UIN Raden Mas Said, Pelaku Menyelinap Habisi Korban Pakai Pisau Daging

Ary Wahyu Wibowo
Pembunuhan sadis terhadap seorang Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta Wahyu Dian Silviani ternyata bermotif sakit hati pelaku DF alias F atas ucapan korban. Foto: Ary Wahyu Wibowo

SURAKARTA, iNewsKaranganyar.id - Pembunuhan sadis terhadap seorang Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta Wahyu Dian Silviani ternyata bermotif sakit hati pelaku DF alias F atas ucapan korban.

Pelaku sakit hati atas ucapan korban dengan mengatakan sebagai tukang bangunan amatiran terlontar dari mulut korban bukan hanya sekali saja. 

Diketahui korban sedang merenovasi rumahnya di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. 

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Jumat (25/8/2023) pun membeberkan kronologi kejadian.

Awalnya pelaku menuju rumah korban yang  sementara tinggal di rumah tetangga (rumah A) selama proses renovasi. Pelaku naik ke atap rumah korban melalui pagar di sisi kanan. Setelah itu, pelaku masuk melalui bagian belakang rumah, tempat di mana pipa air berada.

Setelah masuk ke dalam rumah, pelaku melihat korban tidur di kasur di ruang tamu. Tanpa ragu, pelaku mendekati korban dan menempelkan pisau pemotong daging di leher korban.

Pelaku meminta korban untuk tetap diam dan tidak berteriak. Namun, korban malah terkejut dan berusaha berteriak. Pelaku kemudian menekan leher korban dengan jempolnya selama sekitar 5 menit, hingga korban merasa lemas.

Setelah itu, pelaku perlahan-lahan melepaskan tekanan jempolnya dari leher korban sambil mengatakan, "Pilihlah antara diam dan mengakhiri hidupmu, atau berteriak dan mengakhiri semuanya sekarang."

Namun, korban malah berteriak meminta pertolongan. Karena teriakan dan perlawanan korban yang mencoba merebut pisau pemotong daging, pelaku semakin marah. Akhirnya, pelaku berhasil menguasai pisau dan menusukkan ke pipi kanan korban.

Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian menusukkan pisau tersebut ke leher korban hingga korban meninggal. Setelah pembunuhan, pelaku membersihkan darah korban dari pakaiannya di kamar mandi. Lalu, pelaku melarikan diri keluar melalui pintu depan dengan melompati pagar.

Setelah melarikan diri, pelaku kembali ke rumahnya untuk berganti pakaian yang dikenakannya saat pembunuhan. Pakaian yang kena darah korban dimasukkan ke dalam plastik. Kemudian, pelaku pergi dengan sepeda motor Supra X menuju daerah persawahan Lor Dewo. Pakaian yang digunakan saat pembunuhan dibakar oleh pelaku.

Selanjutnya, pelaku pergi ke sungai di selatan Stasiun Gawok untuk membuang pisau yang dipakai dalam pembunuhan. Setelah itu, pelaku kembali pulang ke rumahnya.

Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini terungkap melalui rangkaian investigasi dan pemeriksaan saksi. Polda Jawa Tengah juga memberikan bantuan dalam mengungkap kasus ini.

"Pelaku mengakui bahwa dia membunuh korban karena tersinggung oleh perkataan korban," kata Kapolres.

Saat ini, pelaku ditahan di Mapolres Sukoharjo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku akan dijerat dengan Pasal 340, 338, 339, atau Pasal 365 ayat (3) KUHP, yang dapat berujung pada hukuman mati.

Sebelumnya, penemuan mayat seorang perempuan yang diduga sebagai korban pembunuhan telah menggemparkan warga di Perumahan Graha Tempel, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo pada Kamis (24/8/2023). Korban, yang dikenal dengan inisial W (34), adalah seorang dosen di perguruan tinggi di Sukoharjo. Saat peristiwa terjadi, W tinggal sementara di rumah seorang teman karena rumahnya sedang direnovasi.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network