SITUBONDO, iNewskaranganyar.id - Gunung Baluran yang terletak di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur ini masih menyimpan misteri yang hingga kini masih belum terpecahkan. Gunung Baluran memiliki ketinggian 1.247 meter mdpl.
Salah satu misteri yang menyelimuti gunung Baluran ini yakni Kerajaan Kera Siluman. Konon, Raja Kera Siluman penguasa gunung Baluran ini akan muncul pada siapa saja yang mengotori kawasan hutan baluran.
Hutan Baluran sendiri masih dapat dikatakan liar. Disini banyak satwa liar tersebar secara bebas di area terbuka Baluran. Tidak hanya banteng, kijang, merak dan kera, konon keberadaan macan tutul masih dapat diketahui ketika senja menjelang.
Kendati gunung Baluran masih kalah tinggi dibandingkan gunung lainnya di tanah jawa, namun di gunung Baluran terdapat track pendakian juga memiliki spot ekstrem yang sulit dilalui oleh pendaki amatir. Apalagi ada banyak jurang yang menjadi area lintasan dengan kontur yang lembab.
Jika musim penghujan tiba, area pendakian semakin licin dari biasanya, inilah yang menjadikan tracking di area ini harus ekstra hati-hati dengan stamina yang terjaga. Konon, kisah misteri Alas Baluran dimulai waktu menjelang senja. Saat senja inilah titik balik kehidupan gaib.
Di area Curah Tangis, kerap tercium bau bangkai seperti bau mayat yang sudah membusuk. Konon Curah Tangis menjadi lokasi pembuangan di masa Pemberontakan PKI tahun 1965.
Pemudik
Bahkan seorang pemudik pernah membagikan kisah perjalanannya melintasi kawasan baluran yang bikin bulu kuduk merinding. Kisah itu dibagikan oleh sebuah akun bernama @farisandani di Twitter.
“Pengalaman horror Ibu, Ayah, dan saudara Ibu tentang Alas Baluran. Ibuku orang asli Blambangan, kakak adik beliau juga ada di Banyuwangi. Jadi setiap mudik pasti ke sana dan lewat alas ini. Beliau selalu cerita tentang seramnya alas Baluran,” tulis akun tersebut seperti dilansir iNewskaranganyar.id dari Okezone.
Dia mengatakan, Alas Baluran saat ini kerap dipakai untuk dijadikan lokasi foto prewedding. Meski begitu, itu tidak meninggalkan kesan horor dari Alas Baluran. Akun tersebut bahkan mengungkapkan kejadian-kejadian janggal saat melewati jalur tersebut.
“Hutan Baluran selalu menjadi jalur yang sesegera mungkin ingin saya lewati. 24 km, nggak ada sinyal. Nggak jarang pula playlist Spotify keganti sendiri tiap lewat sini,” kisahnya.
Kisah mistis Alas Baluran tak lepas dari sematan-sematan yang diberikan kepada tempat ini. Yaitu Jurang Tangis, karena konon tempat ini merupakan lokasi pembuangan mayat-mayat peristiwa 1965 yang jumlahnya ribuan.
“Ada 2 versi cerita Ibu yang setiap perjalanan mudik beliau ceritakan. Untuk informasi saja, setiap mudik, perjalanan yang kami ambil selalu malam hari. Supaya sampainya di Banyuwangi bisa pagi,” tulisnya. Cerita versi pertama diketahui terjadi di akhir era 1980-an.
Saat itu, kedua orangtua sang pemilik akun memutuskan untuk mudik menggunakan bus malam. Sekitar pukul 11 malam perjalanan dimulai. Bus saat itu lumayan penuh, tetapi masih ada beberapa bangku yang kosong.
Kemudian melewati 3 jam awal perjalanan, hampir semua penumpang tertidur. Saat melewati jalur Alas Baluran, kejadian horor yang menegangkan pun terjadi.
“Di tengahnya heningnya bus, tiba-tiba ada suara lirih dari dalam bus. Kira-kira baris ketiga dari depan, sedangkan ayah-ibu ada di tengah. Suara anak kecil. Pelan, tapi berulang. “Pak, mandek kene pak..” (Pak, berhenti di sini pak..)” kisahnya.
Suara anak kecil tadi lantas membuat penumpang bus terbangun. Para penumpang dan kondektur sekaligus heran karena ada anak kecil yang ingin turun di tengah hutan. Kondektur dan supir pun memperbolehkan sang anak untuk turun dari bus.Tapi, betapa terkejutnya karena sesaat setelah turun dan menuju hutan, anak kecil itu menghilang.
Kemudian di versi kedua tidak kalah menyeramkan. Saat itu, ibu @farisandani pergi menggunakan bus lagi. Tidak ada keanehan yang terjadi hingga saat melewati Alas Baluran di dinihari. Bus tersebut terasa berjalan sangat pelan.
Rupanya hal tersebut lantaran di depan bus terdapat orang naik sepeda onthel dan sedang membawa ranting. Tak hanya itu, ternyata ada sosok yang tampak seperti pocong.
“Entah itu orang atau bukan, yang dilihat ibu dan penumpang lainnya adalah ada orang naik sepeda dan bawa kayu ranting yang numpuk di belakangnya, penuh sampai atas. Dan di atas ranting ada..
Pocong. Duduk nyamping,” sambungnya. “Ibu cerita juga kalo yang beliau liat adalah ranting ditumpuk lumayan tinggi, pocong duduk di atasnya. Nggak pindah tempat, kadang menghadap kiri jalan dan kadang menghadap kanan jalan sambil dari kejauhan kakinya ngayun-ngayun,” ceritanya
Kisah mistis Alas Baluran ini pun ramai dan viral. Banyak netizen yang mengisahkan cerita seram versinya sendiri. Mulai dari melihat prajurit militer dengan tatapan mata yang kosong dan pucat, melihat sosok misterius sedang jalan kaki sendirian, dan banyak lagi.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait