Cerita Direktur Teknik PUDAM Tirta Lawu Perbaiki Jaringan di Lereng Gunung:Longsoran Bukti Mengintai
KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Menjadi Direktur Teknik di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar ternyata tak semanis posisinya.
Meski menyandang sebagai seorang Direktur Teknik, namun setiap saat harus siap memimpin anak buah melakukan pengecekan hingga perbaikan jaringan pipa PUDAM dilokasi yang cukup berbahaya.
Seperti yang dilakukan Suparno Direktur Teknik PUDAM Tirta Lawu Karanganyar ini. Dimana, dirinya terjun langsung memimpin melakukan perbaikan jaringan pipa sepanjang 40 meter yang menghubungkan sumber air Pancot, Tawangmangu ke reservoir milik PUDAM Tirta Lawu di Gerdu, Karangpandan.
Meski harus naik sepeda motor sejauh 8 kilo meter ke lokasi dimana dilakukan perbaikan pipa PUDAM, tetap dilakukannya.
Padahal medan yang dilaluinya selain menanjak juga penuh dengan bebatuan yang cukup terjal. Menurutnya, ini dilakukan agar tidak terjadi gangguan pasokan air di musim kemarau.
"Salah satu titik yang paling rawan ya di Pancot itu. Sering putus atau lepas sambungan, karena posisinya menggantung. Padahal jika sampai putus, pasokan air akan kacau,"terang Suparno saat berbincang dengan iNewskaranganyar.id, Selasa (8/8/2023).
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kerusakan, teknisi PUDAM memasang thrust block atau dudukan pipa agar posisinya lebih stabil.
Karyawan PUDAM Tirta Lawu memperbaiki jaringan pipa air di sumber air Pancot Tawangmangu yang memiliki medan cukup berbahaya (Foto: Ist)
"Karena adanya kegiatan itulah kenapa pada Selasa pagi, terjadi gangguan pasokan air untuk pelanggan di wilayah Karanganyar Kota dan Jaten. Karena sedang dilakukan perbaikan pada jaringan pipa di Pancot," jelasnya.
Ia mengatakan, air dari sumber di Pancot mengalir ke 6.200 pelanggan di wilayah Karangpandan, 22 ribu pelanggan di Karanganyar dan 5.500 pelanggan di Jaten.
Tak hanya Pancot, jaringan pipa di wilayah Jatiyoso dan Jatipuro juga mendapat perhatian lebih. Sebab, beberapa wilayah di dua kecamatan tersebut rawan longsor.
"Pengawasan di titik rawan harus ekstra, agar tidak sampai terjadi kerusakan jaringan yang membuat pasokan air ke konsumen terganggu," imbuhnya.
Deg-degan setiap hari
Berkutat dengan perbaikan pipa jaringan air di medan yang cukup berbahaya setiap hari bukanlah perkara mudah. Perlu kewaspadaan dan kehati-hatian agar tidak lalai dalam bekerja. Sebab, lanjut Suparno, risikonya tinggi bila lalai.
"Jam 12 malam sekalipun, kalau ada informasi gangguan air bersih, kami respon dan tanpa menunggu waktu, langsung dilakukan penelusuran dimana gangguan itu terjadi untuk dilakukan perbaikan. Kalau ada pipa yang bocor kasihan pada masyarakat. Karena akan terganggu mendapatkan air bersih,"terangnya.
Menurutnya, dirinya selalu meminta para karyawan PUDAM yang tengah memperbaiki jaringan, khususnya di lereng Gunung untuk selalu waspada. Pasalnya, sewaktu-waktu longsoran bukit dimana jaringan pipa itu ada bisa saja longsor.
"Jadi memang selalu deg-degan, selalu awas, tapi ya dinikmati saja,"terangnya. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait