SEMARANG, iNewskaranganyar.id - Gunung Telomoyo salah satu gunung yang ada di tanah Jawa. Gunung Telomoyo sendiri memisahkan dua wilayah yakni Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 m dpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato (kerucut) tetapi belum pernah tercatat meletus. Ia terlihat dari kota-kota sekitarnya, seperti Salatiga, Ambarawa, dan Secang, Magelang.
Gunung ini diapit oleh Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran. Gunung Telomoyo ini terbentuk dari sisi selatan Gunung Soropati yang telah tererosi dan runtuh sejak masa Pleistosen.
Akibat runtuhan ini, terbentuk cekungan berbentuk U yang membuka ke arah tenggara. Gunung Telomoyo muncul di sebelah selatan depresi ini setinggi 600 m dari dasar cekungan.
Jalur ke puncak Gunung Telomoyo telah diaspal sehingga dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan maupun berjalan kaki. Terdapat air terjun kecil di pertengahan jalan menuju puncak gunung. Pemandangan di sekitar gunung ini sangat bagus. Di puncak gunung ini sekarang banyak didirikan menara penerus sinyal radio.
Seperti gunung pada umumnya, kisah mistis inipun menyelimuti Gunung Telomoyo. Di balik keindahan alam Gunung Telomoyo yang mampu menghipnotis siapa saja, Gunung Telomoyo ini menyimpan kisah sedih adanya tragedi meninggalnya seluruh kru pewayangan secara tiba-tiba.
Tragedi itu sendiri terjadi di Dusun Sepayung, Ngablak, Magelang. Saat itu rombongan pewayang ini tengah menggelar pertunjukan wayang didesa tersebut. Tak jauh dari lokasi pertunjukan terdapat makam kuno. Entah siapa yang dimakamkan di tempat tersebut.
Tiba-tiba saat tengah pertunjukan berhembus angin cukup kencang yang mampu memporak-porandakan apa saja. Termasuk panggung utama. Diceritakan bahwa seluruh kru tertimpa panggung dan meninggal dunia.
Sejak saat itulah, tak ada yang berani lagi menggelar pertunjukan wayang ditempat itu. Konon, tragedi itu yang menyebabkan nama desa itupun diganti menjadi Pedalangan.
Kisah mistis lainnya di Gunung Telomoyo ini pun diungkap para pendaki. Selain memiliki jalur untuk motor, Gunung Telomoyo juga punya jalur tersendiri untuk trek pendakian. Wajar jalur pendakian ini lebih sepi dan lebih sering untuk bermalam atau mendirikan tenda.
Kejadian mistis kerap dialami para pendaki, Mulai bau-bauan hingga keramaian bak suasana di pasar. Banyak pendaki Gunung Telomoyo ini kerap suara hiruk pikuk di luar tenda layaknya sedang berada di pasar.
Meski kerap mengalami hal diluar nalar, namun mereka memilih tidak menghiraukan kejadian tersebut. Para pendaki umumnya memegang prinsip menyimpan ketakutan untuk diri sendiri ketimbang membuat pendaki lain ikut takut.
Begitulah sekelumit cerita mistis di balik keindahan Gunung Telomoyo yang dirangkum dari berbagai sumber.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait