JOMBANG, iNewskaranganyar.id - Gunung Argowayang deretan pegunungan yang terdapat di Provinsi Jawa Timur. Gunung Argowayang memisahkan tiga Kabupaten yakni Kabpaten Jombang, Kediri dan Malang. Letak gunung Argowayang satu kluster dengan Gunung Anjasmoro dan berdekatan dengan Gunung Arjuno-Welirang.
Gunung Argowayang memiliki ketinggian 2197 mdpl. Puncak Argowayang merupakan titik tertinggi kelima dari seluruh gugusan pegunungan Anjasmoro. Dalam peta, Gunung Argowayang masuk daerah Pujon-Malang dan sedikit wilayah Kandangan-Kediri. Meski tak terlalu tinggi, Puncak Argowayang tercatat lebih tinggi dibanding Puncak Cemorosewu dari Gunung Gede Anjasmoro di posisi keenam yang ada di Carangwulung.
Bentangan kawasan juga menjadi bagian dari kisah penduduk yang berkembang di Jarak, Desa Wonomerto dan Desa Galengdowo yang masuk Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Masyarakat sekitar meyakini, sebelum bernama Argowayang, Gunung ini sebelumnya bernama gunung ini sebenarnya bernama Margowayang. Karena letaknya berada di tengah-tengah pegunungan dan tertutup oleh deretan perbukitan, masyarakat sekitar meyakini ada sebuah gunung lain yang terlihat dari kawasan mereka tinggal yang kerap disebut gunung Margowayang.
Berdasarkan banyak sumber, nama Argowayang, berasal dari kata Argo dan Wayang. Argo artinya gunung dan wayang merupakan ‘boneka’ pementasan siluet yang kerap diiringi dengan tabuhan gamelan dan identik dengan budaya Jawa.
Sebutan wayang tersemat dalam nama gunung ini karena ketika fajar menyingsing dan mentari terbit dari timur, cahaya sinar matahari menembus atas deretan gunung yang berjajar rapi lalu menciptakan keelokan siluet layaknya sebuah pementasan wayang.
Nama-nama bukit di sekitarnya banyak yang menggunakan sebutan dari tokoh pewayangan. Sebut saja ada Bukit Semar, Bukit Bagong, Bukit Mintorogo, dan Bukit Pitruk dan masih banyak lagi.
Tak heran memang bila unsur nama wayang tersemat dalam sebutan Gunung Argowayang, karena banyak elemen dari kearifan lokal yang seakan berpadu dengan harmonisnya.
Versi lain dari Pujon memiliki filosofi sendiri yang mengartikan 'margo' artinya jalan, sedangkan 'wayang' adalah tokoh ksatria. Jika digabungkan, Gunung 'Margowayang' artinya Gunung Tempat menempa para ksatria menuju jalan keutamaan.
Mitos
Dikutip dari Jombang City Guide, legenda Pertarungan Joko Lelono dan Raden Baron Kusumo yang mungkin menjadi salah satu detail yang menunjukkan kawasan ini memang merupakan lokasi tempat menempa para ksatria.
Dikisahkan keduanya memang tewas dalam pertempuran, dimana satunya teguh untuk menggapai keinginannya sedangkan yang lain kukuh melindungi orang yang dikasihinya. Kisah kecil yang menjadi dari Gunung Anjasmoro bagian selatan ini seakan menunjukkan memang bukan jalan yang mudah menjadi ksatria.
Terdapat cerita penduduk setempat tentang legenda alunan gamelan misterius yang kerap terdengar di waktu-waktu tertentu.
Menurut para sesepuh desa, dulunya di daerah lereng Argowayang sering terdengar bunyi gamelan terdengar sayup-sayup. Alunan musik khas tanah jawa yang menjadi backsound pementasan wayang ini sering terdengar, apalagi saat saat malam suro, meski sedang tidak ada pementasan wayang.
Bisa jadi, nama Margowayang berasal dari kata 'margo' yang artinya karena / sebab, adanya bunyi-bunyian misterius yang seperti alunan pementasan wayang. Jadi Margowayang bisa diartikan karena ada wayang. Meski kini perkembangannya nama Argowayang lebih populer dan menjadi nama resminya.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait