KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Memiliki sertifikat guru penggerak akan menjadi syarat wajib seorang guru jika ingin menjadi calon kepala sekolah. Sertifikat guru penggerak penting dibutuhkan dalam syarat calon kepala sekolah.
Sebab, seorang kepala sekolah mutlak memiliki kualifikasi pemimpin organisasi, memotivasi rekan kerja, memajukan pola pikir, serta memperbaiki kualitas layanan kependidikan dan humanis.
"Semua tingkatan, mulai Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Atas calon Kepala Sekolah wajib mengantongi sertifikasi bila ingin menjadi kepala sekolah,"papar Kepala BBGP Jateng Darmadi di sela Talkshow Pendidikan dalam rangkaian Hari Pendidikan Nasional di Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (23/5/2023).
Karena itulah, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) mendorong para guru penggerak meningkatkan profesionalisme dan memperbaiki kualitas pendidikan. Ini seiring keseriusannya mengemban tugas ditakar melalui zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (ZI WBK).
"Lembaga ini baru pertama ini mencanangkan ZI WBK, namun merintisnya dari tahun-tahun sebelumnya. Harapannya memberikan layanan pendidikan lebih baik. Berintegritas dan memastikan wilayah kerja bebas dari korupsi. Mendorong guru lebih profesional dalam mengajar dan meningkatkan kemanfaatannya di lingkungan kerja,"terangnya.
Dalam acara itu, juga diluncurkan Jurnal BBGP Jateng berisi artikel ilmiah terpilih karya masyarakat pendidikan, serta talkshow bertema “Peran Pelajar Pancasila Menghadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0”.
"Harapannya, dengan pencanangan ini, pelayanan BBGP Jateng terhadap masyarakat pendidikan di Jateng akan lebih baik. Menjadi wilayah kerja yang berintegritas, terintegritas, serta bebas korupsi,"ujarnya.
Dengan peningkatan profesionalisme, manfaat keberadaan BBGP akan betul-betul dirasakan oleh masyarakat pendidikan di Jateng.
"Untuk peluncuran jurnal, itu juga salah satu upaya BBGP dalam memberikan layanan terbaik. Jurnal itu menjadi wahana dan ruang bagi insan pendidikan, untuk berbagi tentang pengalaman atau tugas kerjanya, melalui tulisan," ujarnya.
Jurnal akan diterbitkan dua kali dalam setahun, yang memuat 15 hingga 20 artikel terpilih.
"Harapannya, jurnal ini menjadi media penularan ilmu, dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan," tuturnya.
Sementara itu, Kapokja Transformasi Kepemimpinan BBGP Jateng, Sri Mulyono mengatakan lembaganya mencetak guru dan sekolah berkualitas dalam program guru dan sekolah penggerak. Pada tahun ini sudah mencetak 702 sekolah penggerak dengan gurunya di tiga angkatan.
"Per angkatan sampai 2.000-an guru yang ikut program ini. Sampai sekarang sudah delapan angkatan dan 7.000an guru penggerak yang lulus di sini,"paparnya/ ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait