KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Tidak mudah bagi DPRD Karanganyar membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Bela Beli Produk Karanganyar.
Pasalnya, kondisi saat ini dimana masyarakat sudah berada di zona aman dengan kondisi membeli prodak dari luar daerah.
Bahkan saat Raperda inisiatif ini didengungkan, cercaan atau nada pesimis terhadap program kemandirian bangsa secara ekonomi tersebut itu bisa berjalan lancar
Bela Beli Karanganyar adalah sebuah gerakan bersama dengan cara membeli produk-produk lokal.
Tujuannya agar warga masyarakat Karanganyar makmur, terbebas dari belenggu kemiskinan. Masyarakat sejahtera secara ekonomi dan terjamin kesehatannya.
"Belajar dari fakta Kabupaten Kulonprogo, DIY terlihat jelas Raperda Bela Beli Kulonprogo seakan jadi jalan tol untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dengan cara mendongkrak pendapatan per kapita sehingga hilirnya tercipta pertumbuhan ekonomi secara nyata," papar anggota Fraksi PKS DPRD Karanganyar, Andri Budiono, pada iNewskaranganyar.id, Senin (22/5/2023) kemarin.
Andri yang juga Koordinator GBBI Soloraya mengatakan meski saat awal Raperda Inisiatif ini digulirkan sempat muncul Nada pesimis, namun pihak DPRD tetap melaju.
Bahkan saat ini Raperda tersebut masuki tahap Forum Group Diskusi (FGD) menuju tahap pembuatan draft Raperda.
Jika penyusunan draft Rapeda Bela Beli Produk Karanganyar rampung maka tinggal dimintakan persetujuan Bupati Karanganyar melalui Sidang Paripurna DPRD Karanganyar.
Ia mengatakan belajar dari Kulonprogo, dalam tiga tahun sejak Perda Bela Beli Produk itu dijalankan hanya dalam kurun waktu tiga tahun saja berhasil meningkatkan pendapatan warganya.
Dimana, jumlah kemiskinan Kabupaten Kulonprogo menurun 8 persen serta pertumbuhan ekonomi naik dikisaran hampir 3 persen.
"APBD Kabupaten Kulonprogo yang dikisaran Rp1.2 triliun saja mampu menyulap ruh perekonomian dengan dahsyat yakni mulai dari angka kemiskinan, pendapatan per kapita, jumlah pengganguran hingga endingnya pertumbuhan ekonomi, sedangkan APBD Kabupaten Karanganyar lebih besar hampir dua kali lipat dikisaran Rp2.2 triliun tentu saja akan sangat dahsyat hasilnya jika Raperda Bela Beli Karanganyar terwujud dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemkab Karanganyar," ujarnya Andri Budiono.
Ia mengambil contoh, Selanjutnya dicontohkan satu item saja jika seluruh PNS di Karanganyar diarahkan membeli beras dari produk petani Karanganyar tentu dampak positif perekonomian di daerah sangat luar biasa. Belum lagi bicara keharusan membeli produk UMKM Karanganyar dan masih banyak item lagi.
"Prinsipnya uang itu akan berputar sebesar-besarnya dan bermanfaat seluas-luasnya bagi warga di Karanganyar karena semua pihak menikmatinya. Inilah ruh Perda Bela Beli Produk Karanganyar yang secara teknis detail dibahas pada sessi Raperda yang tengah digodog tersebut termasuk cara dan upaya pendampingan kepada pelaku usaha," pungkas Andri Budiono.
Terpisah Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo secara tegas mengatakan DPRD tetap berkomitmen untuk menggolkan Raperda Bela Beli Produk Karanganyar tersebut.
"Raperda itu terus dikebut dan diharapkan segera rampung," ujar Bagus Selo.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait